Medan (ANTARA) - Volume ekspor karet Sumatera Utara masih tertahan akibat penundaan pengapalan atau delay shipment dari pihak pembeli sebagai dampak kelangkaan palet-metalbox.
"Penundaan pengapalan karet ekspor Sumut masih masih berlanjut. Penundaan pengapalan itu dampak kesulitan mendapatkan palet -metalbox, "ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Senin (18/10).
Dampak kesulitan mendapatkan palet -metalbox masih terus berlanjut, sementara delay shipment karena kapal kelebihan kapasitas angkut atau mother vessel over space sudah mulai berkurang.
Baca juga: Ekspor karet Sumut hingga Agustus 2021 meningkat 55,99 persen
Dia menyebutkan, akibat penundaan pengapalan, volume ekspor karet Sumut di bulan September hanya naik 1,9 persen dari bulan Agustus atau menjadi 27,843 ton.
Ada pun secara kumulatif yakni Januari-September 2021, volume ekspor karet Sumut juga tercatat turun 0,6 persen dibandingkan periode sama 2020
"Melihat kondisi hingga saat ini, kenaikan nilai ekspor Sumut hingga Oktober juga diprediksi masih tertahan akibat ketersediaan bahan bak," ujarnya.
Edy menyebutkan, kekurangan bahan baku tidak saja dialami oleh pabrik pengolahan karet di Sumut, tetapi juga di daerah. produsen lainnya.
Penurunan produksi getah di perkebunan karet rakyat dampak cuaca.
"Permintaan karet masih tetap tinggi khususnya dari Jepang, tetapi terhambat beberapa faktor seperti kekurangan palet-metalbox," katanya.