Medan (ANTARA) - Pengapalan karet ekspor Sumatera Utara pada Desember 2021 masih terkendala dengan keterbatasan metalbox pengemas karet dan keterbatasan ketersediaan kontainer.
"Hingga Desember masih ada 'delay shipment' (penundaan pengiriman) akibat adanya keterbatasan metalbox pengemas karet dan keterbatasan ketersediaan kontainer," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Senin. (13/12)
Dengan penundaan pengapalan, maka volume ekspor karet Sumut belum juga mengalami kenaikan meski permintaan cukup tinggi.
Baca juga: BULOG Sumut beli 20.146 ton beras petani
Ekspor karet itu juga belum naik akibat produksi karet rakyat dan perusahaan perkebunan karet rendah dampak musim hujan.
Tercatat volume ekspor Januari-November 2021 turun 1,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 atau tinggal 342.032 ton.
Walau pun, ujar Edy, ekspor karet di November naik 16,8 persen dibandingkan Oktober atau menjadi 36.873 ton.
"Negara tujuan ekspor karet Sumut terbesar. masih ke AS (Amerika Serikat) dan disusul. ke Jepang," katanya.
Pada November, pengapalan karet Sumut ke AS sebesar 24,3 persen dari total. ekspor karet Sumut.
Sedangkan ke Jepang, persentasenya 19,02 persen, Republik Rakyat Tiongkok (8,2 persen), Brazil (7,9 persen ), dan Belgia sebesar 6,1 persen.
Meski masih melemah dibandingkan periode sama 2020, nilai ekspor karet Sumut itu. masih tetap. menjadi penyumbang terbesar kedua dalam devisa Sumut.