Nias (ANTARA) - Pemerintah diminta segera melakukan perbaikan terhadap jembatan gantung Sungai Muzoi di Desa Orahili, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, yang nyaris putus akibat diterjang banjir.
"Jembatan tersebut tidak bisa dilalui lagi, dan para pelajar nekat bergelantungan di atas jembatan jika ingin menyeberangi Sungai Muzoi untuk pergi ke sekolah," kata Wakil Ketua Partai Golkar Kabupaten Nias Utara, Rozama Lase, Jumat (1/10).
Rozama Lase berharap jembatan gantung tersebut segera diperbaiki kembali oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.
Baca juga: Sempat hilang, wanita tua ditemukan selamat oleh Basarnas Nias
Tujuannya adalah untuk menjaga akses dan mobilitas masyarakat di beberapa desa, khususnya para pelajar yang sudah memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Jembatan gantung tersebut menghubungkan Desa Mazingo, Kecamatan Alasa Talumuzoi dengan Desa Orahili, Kecamatan Namehalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara," ungkapnya.
Menurut dia, memang ada jalan alternatif lainnya, tetapi jalan tersebut sangat jauh dan harus memutar melalui Kecamatan Namehalu Esiwa.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3,5, Balai Besar Pembangunan Jalan dan Jembatan (BBPJN) Firman Hutauruk yang dihubungi mengatakan pihaknya telah mendengar rusaknya jembatan gantung Sungai Muzoi di Desa Orahili, Kecamatan Namohalu Esiwa.
"Kita sudah dapat info dan saya sudah hubungi di kantor dan tim akan diturunkan ke lapangan untuk melakukan survei agar jembatan tersebut dapat diperbaiki kembali," ucapnya singkat.