Medan (ANTARA) - Bea Cukai dan Pelindo mengapresiasi langkah Meratus Line yang membuka layanan internasional rute Pelabuhan Belawan karena bisa membantu pemulihan ekspor Sumut di tengah pandemi COVID-19.
"Layanan Meratus Malacca Expres rute Belawan-Klang-Belawan bisa membantu mengatasi hambatan ekspor dari Sumut akibat kesulitan mendapatkan angkutan kapal dan kontainer sevagai dampak pandemi COVID-19," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Belawan, Tri Utomo Hendro Wibowo, di Belawan, Kamis (30/9).
Dia mengatakan itu usai peresmian pembukaan layanan rute baru Meratus Line Pelabuhan Belawan-Pelabuhan Klang Malaysia-Belawan.
Menurut Tri Utomo, sejak ada pandemi COVID-19 ada defisit perdagangan di Pelabuhan Belawan sekitar 2.000-4.000 teus per bulan.
Defisit itu terjadi karena Sumut kesulitan mendapatkan kapal dan kontainer akibat masih terganggunya pengapalan sebagai dampak pandemi COVID-19 yang membuat sejumlah negara masih menutup atau membatasi operasional pelabuhannya.
"Dengan beroperasinya Meratus Malacca Expres, maka diharapkan defisit itu bisa ditekan sehingga ekspor Sumut kembali pulih," katanya.
General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Yarham Harid mengakui, akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan kunjungan kapal berkurang dan kesulitan kontainer, maka volume ekspor di TPK menurun.
"Ada penurunan ekspor. Tapi bukan karena barangnya tidak ada, namun karena kapal pengangkut dan ketersediaan kontainer masih belum optimal dampak COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, ujar Yarham, Pelindo mengapresiasi operasional Meratus Malacca Expres dari Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan Klang, Malaysia dan ke Belawan.
General Manager Commercial Meratus Line, Cahyadi Hiunardi, mengatakan, operasional angkutan kapal pelabuhan Belawan-Klang-Malaysia-Belawan itu merupakan wujud dukungan Meratus dalam peningkatan ekspor unggulan nasional dari Sumut.
"Diharapkan rute baru itu dapat mendukung peningkatan daya saing komoditas ekspor unggulan nasional seperti yang diharapkan pemerintah," katanya.
Meratus Malacca Express yang melayani Belawan-Port Klang-Belawan itu akan rutin berlayar setiap minggu.
"Untuk pelayanan maksimal, rute itu dijalankan secara langsung tanpa transit atau pemberhentian di terminal lain. Tujuannya agar efisien waktu perjalanan dan efektifitas pengiriman barang," katanya.
"Direct service", katanya, diberikan sebagai bentuk komitmen Meratus untuk selalu mengutamakan waktu serta kualitas pengiriman.
Layanan langsung itu juga dilakukan Meratus melihat adanya kekurangan ruang kapal dan jumlah kontainer sejak pandemi COVID-19.
Serta melihat masih tingginya biaya "freight" atau angkut di Indonesia yang bisa menghambat ekspor di tengah potensi ekspor yang besar.
"Meratus mendedikasikan layanan rute internasional itu untuk menjawab kebutuhan ekspor untuk komoditas unggulan nasional terutamanya kelapa sawit dan turunannya di Sumut," katanya.
Sebelum membuka rute Belawan-Port Klang-Belawan, sebelumnya Meratus juga telah membuka layanan rute internasional di Lampung dan Jakarta dengan tujuan ke Singapura.
Didukung lebih dari 30 trayek, 35 jaringan keagenan, 65 kapal peti kemas milik sendiri, dua terminal peti kemas serta lebih dari 15 pusat dan gudang logistik peti kemas darat, Meratus terus berinovasi dalam upaya membantu perekonomian serta memperlancar arus logistik baik domestik mau pun internasional.