Medan (ANTARA) - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki potensi besar dalam mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia maupun daerah. Hal ini dapat dilihat dari 64,1 juta sektor usaha di Indonesia, merupakan usaha UMKM. Dari angka tersebut terdapat 1.603 unit usaha berada di Medan dan berhasil menyumbang 29,46% PDRB Kota Medan untuk Provinsi Sumatera Utara.
Namun terkait pengembangan UMKM yang berdaya saing tersebut, masih terganjal dengan rendahnya pengetahuan masyarakat akan literasi keuangan, yang baru menyentuh 37% dari total penduduk di Indonesia. Permasalahan minimnya literasi keuangan ini, juga berdampak besar terhadap jumlah masyarakat yang melakukan investasi atau menjadi seorang investor.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat baru 1,2% atau sebanyak 3,2 juta orang Indonesia yang memiliki saham/investasi di pasar modal.
Guna mendorong peningkatan minat investasi terhadap usaha UMKM di Indonesia serta meningkatkan angka kesadaran inklusi keuangan terus bertumbuh melalui literasi, PT Numex Teknologi Indonesia atau yang populer dengan nama LandX menyelenggarakan Indonesia Security Crowdfunding Forum 2021 (ISCFF 2021) bertema “Peluang Securities Crowdfunding sebagai Metode Patungan Bisnis di Tengah Masa Pandemi”, di Kota Medan, mulai Sabtu (11/9).
ISCFF 2021 adalah rangkaian kegiatan edukasi inklusi keuangan yang menyatukan para pelaku bisnis, pakar investasi dan investor melalui kegiatan webinar, UMKM Clinic serta forum interview yang akan diselenggarakan di 12 kota di Indonesia.
Romario Sumargo, Co-Founder CMO LandX, di Medan, Sabtu, mengungkapkan, ”ISCFF ini merupakan wujud nyata komitmen LandX dalam meningkatkan literasi masyarakat akan finansial dikala pandemi yang sangat dirasakan oleh para pelaku usaha UMKM saat ini. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan pada 2020, terdapat sekitar 4.900 UMKM lokal yang terdampak pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dengan adanya ISCFF 2021 ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat akan finansial terutama keuangan dan investasi digital serta dapat melahirkan iklim investasi yang positif bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor usaha UMKM dapat segera bangkit melakukan adaptasi dengan bantuan inovasi teknologi & permodalan digital guna menjaga keberlangsungan usaha di masa pandemi.”
Lilysan Wijaya, salah satu pembicara dan juga founder UKM Roti Romi Roti Mimpi Indah mengatakan, “Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor usaha, tidak terkecuali kalangan pelaku usaha UKM. Gelaran ISCFF 2021 yang digagas oleh LandX ini, akan sangat membantu pelaku UKM untuk beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital. Transformasi ini harus dilakukan oleh teman-teman UKM untuk bertahan di era pandemi, dimana masyarakatnya saat ini memiliki perilaku senang berinvestasi, mengakses pasar, dan berbelanja online.”
Event ISCFF 2021 juga dilakukan untuk mendukung UKM agar dapat bertransformasi ke digital, agar dapat bertahan pada kondisi saat ini dan mengikuti perubahan zaman yang serba daring. Data terbaru dari asosiasi e-commerce menyebutkan bahwa UMKM yang sudah menggunakan digital naik cukup signifikan, yakni dari 13 persen pada tahun lalu menjadi 23,9 persen atau 15,2 juta UMKM. Hal ini berbanding lurus dengan event yang diadakan oleh LandX dan menjadi kunci pemulihan ekonomi secara nasional ke depannya.
LandX adalah platform equity crowdfunding, di mana telah digunakan oleh 55 ribu pengguna (investor) yang berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk pengembangan usaha yang dilakukan oleh bisnis, UMKM, dan usaha rintisan (startup) secara online, dan mendapatkan saham sebagai imbalannya.
Sejak berizin OJK, LandX sudah berhasil menyalurkan dana hingga 106,54 miliar rupiah kepada 20 pelaku usaha rintisan dan telah membagikan dividen sebesar 1,94 miliar rupiah kepada para investornya.