New York (ANTARA) - Wall Street menguat untuk sesi keempat berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang reli yang mendorong ketiga indeks utama saham AS ke rekor penutupan tertinggi ketika laporan laba perusahaan yang optimis dan tanda-tanda kebangkitan ekonomi memicu selera risiko investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 238,20 poin atau 0,68 persen, menjadi 35.061,55 poin, ditutup di atas 35.000 poin untuk pertama kalinya. Indeks S&P 500 menguat 44,31 poin atau 1,01 persen, menjadi menetap di 4.411,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 152,39 poin atau 1,04 persen, menjadi berakhir di 14.836,99 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor jasa-jasa komunikasi melonjak 2,91 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor energi tergelincir 0,64 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.
“Kami melihat kelanjutan dari beberapa hari terakhir. Ini roller coaster terbalik. Kami melakukan penurunan terlebih dahulu, dan kami telah naik kembali ke puncak sejak saat itu,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina.
Saham-saham pertumbuhan dan value stoks (saham yang harganya berada di bawah nilai intrinsiknya) naik-turun hampir sepanjang minggu ini karena pelaku pasar menimbang lonjakan infeksi varian Delta COVID-19 terhadap hasil perusahaan yang kuat dan tanda-tanda kebangkitan ekonomi.
“Ada dorongan dan tarikan, jelas ada konflik di pasar,” tambah Zaccarelli. "Ada perbedaan pendapat yang kuat mengenai apakah masa depan cerah atau apakah ada awan dalam waktu dekat."
Pelaku pasar sekarang melihat ke arah minggu depan dengan pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve dan serangkaian laporan laba perusahaan kelas atas.
Pernyataan The Fed akan diuraikan untuk petunjuk mengenai kerangka waktu tentang pengetatan kebijakan akomodatifnya, meskipun Ketua Jerome Powell telah berulang kali mengatakan ekonomi masih membutuhkan dukungan penuh dari bank sentral.
Musim pelaporan keuangan kuartal kedua sedang dalam puncaknya, dengan 120 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari mereka, 88 persen telah mengalahkan konsensus, menurut Refinitiv.
Para analis sekarang memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan S&P 500 pada agregat tahun-ke-tahun sebesar 78,1 persen untuk periode April hingga Juni, peningkatan yang cukup besar dari pertumbuhan tahunan 54 persen yang terlihat pada awal kuartal.
Pembuat chip Intel Corp mengatakan Kamis (22/7/2021) malam bahwa pihaknya masih menghadapi kendala pasokan dan memberikan panduan yang mengecewakan. Sahamnya anjlok 5,3 persen.
Moderna Inc melonjak 7,8 persen setelah Uni Eropa menyetujui vaksin COVID-19 untuk anak berusia 12 hingga 17 tahun.
American Express Co naik 1,3 persen setelah membukukan laba kuartal kedua yang dengan mudah mengalahkan ekspektasi di tengah kekuatan pemulihan global dalam belanja konsumen.
Perusahaan media sosial Twitter Inc dan Snap Inc masing-masing melonjak 3,0 persen dan 23,8 persen, didukung oleh hasil optimis mereka.
Hasil tersebut menjadi pertanda baik bagi Facebook Inc, yang akan merilis hasil kuartal kedua minggu depan. Sahamnya melonjak 5,3 persen.
Laporan laba perusahaan-perusahaan ternama lainnya yang diharapkan minggu depan termasuk Tesla Inc, Apple Inc, Alphabet Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com.
Industrial Lockheed Martin Corp, Boeing Co, Ford Motor Co, General Dynamics Corp, 3M Co Caterpillar Inc, Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp, bersama dengan sejumlah layanan kesehatan, barang-barang konsumen, dan lainnya.