Medan (ANTARA) - Praktisi Digital, RTIK, dan CEO Riaukarya.com, Moh Rouf Azizi menjelaskan proses kerja mesin pencarian informasi berupa, penelusuran, pengindeksan, dan pemeringkatan.
Hal itu ia smapaikan pada webiner Literasi Digital di Asahan, Senin, 12 Juli 2021.
Tips agar pencarian informasi di mesin pencarian menjadi lebih mudah, akurat, dan efektif antara lain, perhatikan urutan kata saat mencari, gunakan tanda minus (-) untuk menyaring hasil pencarian.
Gunakan tautan yang disarankan dari hasil pencarian, jangan bias hasil pencarian, serta gunakan simbol titik dua (:) untuk filter hasilpencarian.
Baca juga: Masyarakat harus berani melaporkan kejahatan siber
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, Dr. Siti Nabilah (Praktisi Pendidikan). Siti mengangkat tema “Peran Orang Tua Dalam memberikan Ajaran Tentang Keamanan Internet Untuk Anak"
Siti menjelaskan manfaat internet, diantaranya sebagai sarana mencari informasi, sarana mempermudah mencari referensi, dan lain-lain.
Namun, ada juga bahaya pada internet, salah satunya cyberbully.
Tentunya peran orang tua sangat penting dala mmemberikan pengajaran internet, biasanya orang tua bisa dimulai dari memberikan kepercayaan pada anak, lalu mengedukasi, dan mengontrol.
Diskusikan dengan anak siapa role model mereka di dunia digital. Jika mendapati anak mengakses konten negatif, coba tengkap perasaannya, cek pemahaman dan lakukan debrif persepsi yang tepat atau benar.
Webinar diakhiri oleh, Christoper Obadiah (Co-Founder Cetak Kreator dan Influencer dengan Follower 10,4 Ribu).
Christopher menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para nara sumber berupa ada beberapa jenis mesin pencarian informasi selain google seperti, yahoo.com, bing, naver, teoma, dan baidu.
Orang tua harus memberikan pemahaman atau edukasi tentang apa yang tidak boleh dilakukan dalam berinternet.
Majunya teknologi informasi harus diikuti dengan penggunaannya yang memahami cara beretika di media sosial. Serta, masyarakat perlu mengubah gaya hidup konsumtif menjadiproduktif.