Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution meminta Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) setempat untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan Rp2 triliun tahun ini.
"Hadirnya loket UPT (unit pelayanan teknis) ini, kita harapkan tidak ada lagi alasan bagi target PAD tidak tercapai tahun ini. Bahkan hanya segitu-segitu saja," tegas Bobby di Medan, Selasa (6/7), ketika meluncurkan loket pelayanan pembayaran lajak daerah di Kantor UPT VI BPPRD Kota Medan yang dihadiri Ketua DPRD Kota Medan Hasyim, Kepala BPPRD Kota Medan Suherman dan pejabat terkait.
Menurut dia, Pemkot Medan telah mencanangkan lima program prioritas yang otomatis dalam menjalankannya dibutuhkan dana besar agar bisa terealisasi.
Baca juga: Pemkot Medan targetkan perbaikan jalan rusak tuntas pada 2023
Walau di tengah pandemi COVID-19 yang berimbas kepada wajib pajak, seperti hotel, terang Wali Kota, tapi masih banyak wajib pajak lainnya yang masih tetap beroperasi, yakni restoran dan kafe.
"Jangan ada lagi wajib pajak membayar pajaknya tidak sesuai, seperti restoran cuma Rp400 ribu. Berarti, pendapatan hanya sekitar Rp4 juta. Jika kita kroscek, maka restoran tersebut harusnya sudah tutup," ungkap Bobby.
Kepala BPPRD Kota Medan, Suherman, mengatakan, loket pelayanan pajak daerah ini untuk memberikan kemudahan dalam membayar pajak daerah demi meningkatkan PAD.
"Loket pelayanan ini buka mulai pukul 08.15 WIB sampai 15.30 WIB, dan setiap hari kerja. Pajak yang dibayarkan, di antaranya pajak hotel, parkir, restoran, reklame, hiburan dan lainnya. Kami juga menjemput bola atas kemudahan yang kami berikan ini," jelasnya.