Medan (ANTARA) - Nilai ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara pada kuartal I naik 62,64 persen dibandingkan periode sama 2020 atau menjadi 1,511 miliar dolar AS didorong kenaikan volume dan harga jual.
"Pada Januari-April 2021 devisa dari barang lemak dan minyak hewan/nabati itu sudah 1,511 miliar dolar AS, sementara pada periode sama 2020 masih 929,436 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, di Medan, Senin (7/6).
Meningkatnya devisa atau nilai ekspor golongan barang itu, katanya, didorong kenaikan volume dan harga ekspor crude palm oil (CPO).
Baca juga: Nilai ekspor sektor industri Sumut kuartal i naik 47,32 persen
Ekspor barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India dan Eropa.
Kenaikan ekspor barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu mendorong nilai ekspor Sumut secara keseluruhan yang naik 42,59 persen selama kuartal 1 2021 atau menjadi 3,583 miliar dolar AS.
Lemak dan minyak hewan/nabati itu tercatat memberi berkontribusi 42,19 persen dari total nilai ekspor di Januari-April 2021 yang sudah 3,583 miliar dolar AS.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyebutkan harga jual CPO/minyak sawit mentah sejak Januari memang tren menguat sejak Januari hingga Mei.
Kalau pada Januari harga rata - rata tender CPO masih Rp9.746 per kg, maka di Februari sudah Rp9.760, Maret Rp10.347, April Rp10.794 dan Mei Rp11.486 per kg.
"Baru di awal Juni harga CPO agak melandai atau rata-rata Rp10, 815 per kg hingga 7 Juni 2021," ujarnya.