Langkat (ANTARA) - Keributan yang terjadi antar warga Dusun I Desa Bukit Dinding, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, dengan kelompok agen kelapa sawit terus dilakukan mediasi oleh Camat dan pihak kepolisian agar tidak terulang lagi dan meminta semua pihak untuk menahan diri.
Hal itu disampaikan Camat Wampu Samsul Adha, di Wampu, Senin (24/5).
Akibat dari keributan tersebut terdapat satu korban Teddy Prastio (20) warga Dusun Kebun Balok tahun 20 Kecamatan Wampu, diduga mengalami luka tembak.
Baca juga: Rico Rampati tewas dianiaya di Paya Belibis Wampu Langkat
Kini kami sedang mengupayakan pengobatan korban penembakan di rumah sakit, katanya. Hari ini pihaknya memberikan surat resmi ke Desa Besilam Bukit Lembasa untuk segera membatalkan surat edaran kades yang memicu kericuhan, sambungnya.
Kemudian kita serahkan ke pihak kepolisian untuk memproses secara hukum. Karena semua pihak sudah melaporkan kejadian ke pihak kepolisian. Dan kita sudah meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Samsul juga menyampaikan untuk sementara butuh biaya perobatan korban yang sedang dirawat di rumah sakit karena tidak bisa ditanggung oleh BPJS, kami nantinya akan membuka donasi bantuan biaya perobatan buat korban, katanya.
Sementara Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga SIK yang dihubungi menyampaikan bukan bentrokan, tapi pemukulan, kita sedang upayakan ungkap.
Sementara itu berdasarkan informasi di lapangan yang didapat terjadi keributan antar warga masyarakat dengan agen buah kelapa sawit berinitial TG di Dusun I Desa Bukit Dinding Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (22/5) pukul 15.45 WIB, pukul 10.00 WIB, sekitar 30 orang masyarakat yang rata-rata Ibu- Ibu pemilik buah kelapa sawit dari hasil panen kebun sendiri mendatangi Kantor Desa Besilam Bukit Lambasa dengan tujuan ingin mengutarakan aspirasinya terkait dengan penjualan buah kelapa sawit yang selama ini didominasi oleh satu agen saja TG, hingga mengakibatkan keributan terjadi.