Padangsidimpuan (ANTARA) - Warga Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan menunjukkan kekecewaannya kepada pihak pemerintah setempat dengan cara membakar dan membongkar makam positif COVID-19 di pemakaman umum Katolik Aek Tampang, Minggu (23/5) dini hari.
Aksi masyarakat tersebut berhasil digagalkan dengan kehadiran Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihartini bersama ratusan anggota personil kepolisian setempat.
Tolong jangan lakukan tindakan yang tidak menunjukkan kita sebagai masyarakat yang beradat, "katanya masyarakat kita ini masyarakat dalihan natolu mengapa kuburan digali dan terjadi pembakaran," ucap AKBP Juliani, Minggu.
Penuh dengan pengawalan pihak Polisi Padangsidimpuan dibantu personil Kodim 0212/TS juga turut hadir menenangkan masyarakat.
Baca juga: 5 mobil Damkar Pemkot Padangsidimpuan rusak berat
Bobby (34) warga yang tinggal tetap berada di lingkungan pemakaman Katolik tersebut melakukan dialog bersama Kapolres, Kepala BPBD, Camat Padangsidimpuan Selatan, hingga pihak dari Puskesmas Padang Matinggi yang intinya untuk segera dipindahkan dan dibongkar.
Jika pihak keluarga tidak bersedia memindahkan makam tersebut, kami masyarakat siap untuk memindahkannya, karena pemakaman khusus yang dinyatakan meninggal karena COVID-19 sudah disediakan pemerintah, kata Bobby.
Chaidir Nasution tokoh yang dituakan di kampung tersebut, berharap keinginan masyarakat terhadap persoalan ini segera direspon dengan baik, masyarakat hadir karena adanya komunikasi yang tersebut, semoga tim gugus tugas Padangsidimpuan dapat mencari jalan keluar sehingga apa yang diinginkan masyarakat terjawab cepat.
Sementara itu dr Henni sebagai tim medis dari Puskesmas Padang Matinggi menjelaskan bahwa jika sudah meninggal karena corona virus maka inang virus tersebut juga akan mati bersama yang meninggal tersebut, ucapnya.
Tidak akan lagi menularkan jika sudah dimakamkan secara benar sesuai SOP, dan protokol kesehatan, jarak dalam tanah 2 meter, dan peti dibungkus dengan benar, tidak akan ada penularan itu terjadi, masyarakat tidak perlu takut kata dokter yang berdinas di Puskesmas Padang Matinggi tersebut.
Dialog yang terjadi hingga pukul 03.00 WIB Minggu pagi tersebut tetap masyarakat bertegas makam segera di pindahkan, sejumlah masyarakat yang berdialog kepada Kapolres Padangsidimpuan tersebut juga berharap pihak kepolisian melakukan pengawalan jika terjadi pemindahan makam.
Camat Padangsidimpuan Selatan Toib Simanjuntak yang hadir hingga pagi dini hari tersebut tidak bisa membuat kepastian, sebab tim gugus tugas Kota Padangsidimpuan yang berhak menjelaskan ini, jika kami tingkat kecamatan dalam hal ini menerima saran masyarakat, katanya.