Medan (ANTARA) - Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan I 2021 diperkirakan masih akan tumbuh negatif pada kisaran minus 1 hingga 1, 5 persen.
"Perekonomian yang tumbuh negatif itu akibat dampak pandemi COVID-19. Triwulan I 2020, ekonomi Sumut masih bagus karena dampak negatif COVID-19 belum terlalu dirasakan," ujar pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Promo di Medan, Rabu (31/3).
Pada triwulan I 2020, pertumbuhan ekonomi Sumut masih cukup tinggi yakni sebesar 4,65 persen.
Perekonomian Sumut, ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara itu, diperkirakan baru akan membaik pada triwulan II dengan pertumbuhan sekitar 2,5 sampai 3 persen.
Baca juga: Ekonomi Sumut diprediksi membaik di triwulan I 2021
Perekonomian Sumut yang membaik pada triwulan II 2021 karena aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak walaupun belum secara optimal.
Apalagi, katanya, pemerintah masih melarang mudik Lebaran dan cuti bersama hanya satu hari untuk menekan penyebaran COVID-19. Padahal, biasanya bulan Puasa Ramadhan dan libur Idul Fitri mendorong perekonomian.
"Perekonomian Sumut diperkirakan baru semakin membaik di triwulan III sejalan dengan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas di luar semakin tinggi karena vaksinasi sudah semakin banyak," katanya.
Untuk perekonomian yang semakin pulih, ujar Wahyu, peran pemerintah sangat besar antara lain dengan keberhasilan vaksinasi dan keberhasilan penerapan protokol kesehatan.