Langkat (ANTARA) - Fenomena ikan mabuk di aliran Sungai Wampu pada hari Minggu dan Senin (21-22/2) perlu perbatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara dan Langkat, yang diharapkan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai.
Hal itu disampaikan oleh Khairul Ramadhan selaku Ketua PC PMII Langkat-Binjai, di Stabat, Selasa (23/2).
Baca juga: Korban tenggelam di Waduk Sei Wampu Langkat berhasil ditemukan
"Kemarin kami mendapat informasi bahwa pada hari Minggu (21/2) di Sungai Wampu Stabat banyak ikan mabuk dan hari ini kami juga mendapat informasi dari warga Desa Karya Maju, Kecamatan Tanjung Pura bahwa hari Senin (22/2) dialiran Sungai Wampu tepatnya di sungai getek Tanjung Pura banyak ikan dan udang mabuk," katanya.
Bahkan warga yang biasanya mengkonsumsi air sungai untuk konsumsi keseharian enggan untuk mengkonsumsi air sungai tersebut karena disinyalir beracun, sambungnya.
"Kuat dugaan kami bahwa fenomena ini disebabkan karena tercemarnya air sungai Wampu, " ujarnya.
"Kami meminta kepada pihak berwenang baik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara maupun instansi lainnya untuk mengungkap apa penyebabnya.
Serta memastikah hal tersebut tidak terulang kembali karena fenomena ini bukan yang pertama dan sangat merisaukan masyarakat diseputaran aliran sungai Wampu yang melintas dibeberapa kecamatan di Kabupaten Langkat.
Fenomena ikan mabuk Sei Wampu perlu perhatian lingkungan hidup Sumut dan Langkat
Selasa, 23 Februari 2021 11:26 WIB 1509