Me (ANTARA) - Harga kacang kedelai di pasar Kota Medan dan sekitarnya masih bertahan mahal di kisaran Rp9.500 sampai Rp11.000 per kg dampak dari pasokan yang masih ketat.
"Harga memang masih mahal Rp9.500 - Rp11. 000 per kg dari Rp7.500 - Rp8. 500 per kg sebelumnya. Harga naik karena pasokan sedikit," ujar pedagang bahan pokok di Pasar Peringgan Medan, Acai, Jumat (29/1).
Kenaikan harga kedelai sudah terjadi secara bertahap sejak tiga pekan lalu.
Kenaikan harga, katanya, karena harga tebus dari pemasok juga naik dengan alasan pasokan terbatas.
Baca juga: Satgas Pangan Polda Sumut selidiki kenaikan harga kedelai
Kepala Kanwil I Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ramli Simanjuntak, menyebutkan, KPPU sedang melakukan monitoring terhadap harga kacang kedelai yang bergerak naik.
"KPPU Kantor Wilayah I sudah mengingatkan importir dan pedagang kacang kedelai di Sumut untuk tidak menahan stok dan mempermainkan harga jual memanfaatkan pasokan yang ketat," katanya.
Menurut dia, hasil inspeksi mendadak (sidak) ke gudang importir di kawasan Mabar, Medan Deli, harga kedelai sudah naik menjadi Rp8.550 per kg dari sebelumnya Rp7.600 per kg.
Baca juga: BATAN hasilkan dua varietas kedelai baru super genjah
Hasil monitoring, ujar Ramli, kenaikan harga dan pasokan ketat sudah terjadi sejak awal Desember 2020 akibat adanya gagal panen di negara produsen Amerika Serikat dan Argentina, termasuk harga shipping pengangkutan yang naik dan jadwal berubah-ubah.
"KPPU minta importir/distributor tidak mempermainkan pasokan maupun harga dengan menahan stok dan membuat kesepakatan-kesepakatan harga jual," katanya.
Sumut dengan kebutuhan kedelai sebanyak 58ribu ton per tahun, ujar Ramli, memang mengandalkan kedelai impor dan termasuk produksi dari Jawa karena produksi daerah tidak mencukupi kebutuhan.