Medan (ANTARA) - Tingkat hunian hotel berbintang di Sumut pada Januari 2021 kembali melemah atau turun dibandingkan Desember 2020 didorong banyak faktor termasuk pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Pada Januari 2021, tingkat hunian hotel rata-rata di bawah atau sekitar 50 persen dibandingkan Desember 2020 yang sudah sebesar 60-an persen," ujar Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana di Medan, Selasa.
Menurut Denny yang baru kembali terpilih sebagai Ketua BPD PHRI Sumut periode 2020 -2025, akibat pandemi COVID-19 masih berlangsung, Pemprov Sumut memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat mulai 14-31 Januari 2021 untuk menekan penularan virus itu.
Baca juga: Pimpin PHRI Sumut, Denny fokus pada program sertifikasi, advokasi dan promosi
Kebijakan itu, ujar Denny berdampak pada bisnis hotel dan restoran. Apalagi, ujar dia, di Januari, proyek atau kegiatan pemerintah dan swasta belum dimulai.
"Di Januari, bisnis hotel dan restoran hanya ditolong oleh pesanan tempat dan kamar untuk pesta perkawinan, walau dengan jumlah tamu yang juga terbatas karena penerapan proses (protokol kesehatan)," katanya.
Denny memprediksi, bisnis hotel dan restoran agak bergerak di Februari saat ada Imlek.
"Masih belum terbuka luasnya perjalanan ke luar negeri, diprediksi membuat warga berlibur di hotel dalam negeri/lokal," katanya.
PHRI, ujar Deny memprediksi baru di triwulan II, bisnis hotel dan restoran mulai membaik dan itu pun tergantung juga dengan kondisi pandemi COVID-19.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengakui, meski tidak seketat si Jakarta, pembatasan kegiatan masyarakat berdampak pada pelemahan perekonomian di Sumut khususnya bisnis hotel dan restoran.
.
Mengacu pada kondisi ekonomi di Januari, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I 2021 hanya d kisaran 1-2 persen.