Madina (ANTARA) - Karena merasa khawatir terdampak gas beracun dari pembukaan sumur PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, ratusan warga dari Desa Purba Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengungsi ke Masjid Agung Nur Ala Nur Desa Parbangunan, Panyabungan.
Ketua Badan Kenaziran Masjid Agung Nur Ala Nur, Amru Rangkuti kepada wartawan, Senin (25/1) malam menyebut ada 23 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke masjid tersebut.
"Ada 23 KK. Jumlahnya sekitar 143 orang. Para warga saat ini ditempatkan di lantai 2 masjid," ujarnya.
Muhammad Amin (37) salah satu warga yang mengungsi menjelaskan, alasan pengungsian mereka dikarenakan khawatir gas beracun yang dialami warga Sibanggor Julu merambat ke desa mereka yang tak jauh dari Sibanggor Julu.
Baca juga: Diduga hirup gas beracun lima warga Madina meninggal dan puluhan dirawat
”Kami merasa khawatir atas bocornya gas tersebut, sebagai antisipasi, kami sepakat untuk meninggalkan kampung sementara sampai Pemerintah menyatakan situasi aman,” kata Amin
Amin menyebut yang mengungsi di masjid Agung tersebut hanya sebahagian, kata dia, sisa warga yang lain memilih mengungsi di rumah kerabatnya di luar kampung.
Bupati Madina, Drs Dahlan Hasan Nasution juga telah menginstruksikan ke jajaran Pemerintah Kabupaten Madina untuk memberikan fasilitas bagi warga yang pengungsi paskaperistiwa gas beracun yang diduga bersumber dari perusahaan panas bumi PT SMGP itu.
“Bagi yang menginap di Masjid Agung saya sudah minta diberikan fasilitas yang memadai, saya sudah perintahkan BPBD dan dinas sosial menanganinya,” ujar Dahlan Hasan usai menjenguk warga Desa Purba Julu di mesjid agung Nur Ala Nur.
”Apabila masjid ini tidak muat, bisa nanti di Bagas Godang, apabila perlu para orangtua kita kita ungsikan di rumah dinas Bupati,” sambung Dahlan.
Sementara Kepala Desa Purba Julu, Pamusuk Hasibuan mengatakan, jumlah penduduk di Desa Purba Julu sebanyak 535 jiwa. Kata dia, jumlah yang mengungsi lebih sedikit dibanding yang masih tinggal di kampung.
”Yang mengungsi ke masjid agung 143 orang, sebagian ke rumah kerabatnya, dan sebagian memilih tetap tinggal di rumahnya,” kata Pamusuk.