Jakarta (ANTARA) - Tim SAR menambah tim penyelam dari 260 orang menjadi 310 orang untuk mencari rekaman percakapan pilot di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR), korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar perairan Kepulauan Seribu pada hari ketujuh operasi pencarian.
"Kemarin ada 260, hari ini ditambah menjadi 310 orang penyelam," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman di Dermaga 2 JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat(15/1).
Baca juga: Tim SAR perluas area pencarian SJ-182
Menurut dia, tim penyelam itu dibagi dalam tiga tim yang fokus mencari korban, puing pesawat dan CVR.
Dia menjelaskan ratusan penyelam tersebut merupakan bagian dari personel SAR Gabungan dengan total mencapai 4.132 orang terdiri dari Basarnas sebanyak 795 orang dan potensi SAR 3.337 orang.
Untuk pencarian bawah air, Tim SAR Gabungan akan memprioritaskan pencarian di empat sektor di perairan Kepulauan Seribu dengan masing-masing luas area mencapai 4 Nautical Mile (NM2) atau total 16 NM2.
Tim SAR mengerahkan KR Baruna Jaya, KRI Rigel, Tim MGS dan KS Ara Kemekomarves untuk pencarian bawah air.
Selain mengandalkan tim penyelam, pencarian di bawah permukaan air juga menggunakan Metal Detector Underwater dan Remote Operated Underwater Vehicle (ROV).
Sebelumnya, Tim SAR gabungan sudah menemukan satu bagian dari kotak hitam SJ-182, yakni data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) pada 12 Januari 2021 pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, hingga hari keenam pencarian korban dan puing SJ-182 pada Kamis (14/01) hingga pukul 14.00 WIB, Tim SAR Gabungan mengevakuasi bagian tubuh korban dalam 239 kantong, serpihan kecil pesawat 40 kantong dan potongan besar pesawat 33 kantong.