Medan (ANTARA) - Meski di masa pandemi COVID-19, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumatera Utara tetap bergandengan tangan bersama-sama melakukan sesuatu untuk perempuan dan masyarakat secara luas.
Menginjak usia ke-13 tahun pada 22 Desember 2020 lalu, FJPI yang tergabung dari jurnalis perempuan di Sumut yang kini memiliki 10 cabang di Indonesia telah banyak mengalami suka dan duka.
Ketua FJPI Sumut, Lia Anggia Nasution di Medan, Kamis, mengatakan sepanjang tahun 2020 ini, beberapa program sudah dilakukan, meski kegiatan itu tersendat-sendat karena anggota tidak bisa bertemu langsung lantaran Pandemi COVID-19.
Baca juga: Ramadhan ditengah pandemi, FJPI Sumut bagikan paket sembako untuk perempuan dan dhuafa
Bahkan untuk rapat anggota juga ditunda untuk dilakukan bertemu langsung dan dilakukan secara virtual.
"Memang pandemi ini membuat banyak program kita terhambat, karena banyak program yang sudah kita usulkan tapi lagi-lagi karena pandemi jadi terhambat.
Namun, webinar tetap berjalan lancar salah satunya webinar di Hari Anak bekerja sama dengan Kementerian PPPA dalam rangka Peringatan Hari Anak 2020. Kita juga banyak menerima masukan dari Ketua Umum FJPI Uni Lubis dan anggota FJPI se-Indonesia," terangnya.
Selain webinar, sambung Anggi bakti sosial FJPI Berbagi yang setiap tahunnya juga tetap sukses dilaksanakan.
FJPI Berbagi ini kegiatan yang membagikan sembako kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dan masyarakat duafa pada bulan Ramadhan kemarin.
"Nah, yang terakhir FJPI Sumut juga telah berikan bantuan pada korban banjir untuk masyarakat Kota Medan dan Deliserdang. Bantuan yang diberikan berupa nasi, pakaian, sembako serta keperluan bayi dan anak juga berjalan dengan baik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Anggi mengatakan untuk refleksi di usia ke-13 tahun ini lebih pada mencari jati diri. Mencari bentuk seperti apa diri organisasi ini. "Hingga usia ke 13 tahun ini, mudah-mudahan FJPI tetap berjalan pada visi dan misinya.
Mewujudkan jurnalis perempuan yang profesional untuk kemajuan kaum perempuan Indonesia. Kita juga tetap pada organisasi non partisan dan tetap menjaga harga diri organisasi.
"Insya Allah ini akan berjalan seterusnya dan kedepan," pungkas Anggi.
Terkahir, ditambahkannya sejauh ini FJPI selalu bergerak dan meneladani tokoh-tokoh jurnalis perempuan di Sumut seperti almarhumah Bunda Ani Idrus, sebagai pendiri Dunia Wanita.
Lalu, Butet Satidjah dan Rohana Koeddoes sebagai pendiri Koran Perempoean Bergerak, dan tokoh jurnalis perempuan Sumut lainnya. (Humas FJPI Sumut)