Medan (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara Musa Rajekshah mengatakan literasi digital cukup penting dalam menghadapi Pemilu 2024, mengingat berbagai informasi politik menjelang pemilu selalu terjadi dan di antaranya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax.
“Era digital banyak hal-hal positif yang bisa kita dapat, tapi dampak negatifnya juga banyak apalagi kalau kita tidak bisa mengendalikan diri. Melalui teknologi digital, sangat mudah menyampaikan informasi ke semua penjuru, kalau informasinya negatif, ini yang mengakibatkan jadi ada persaingan di pemilu nanti yang tidak sehat,” katanya di Medan, Kamis, dalam diskusi Hari Pers Nasiona l (HPN) 2023.
Ia mengatakan, Indonesia hingga saat ini masih menerapkan sistem pemilu konvensional padahal teknologi digital dalam pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontes politik.
“Kenapa kita enggak coba dengan pemilu elektronik karena kalau pengawasan masih sistem manual, pelaksanaan dengan sistem manual lebih mudah untuk bermain walaupun dengan sistem elektronik mungkin tetap ada juga permainan tapi setidaknya lebih gampang dicari dari mana sumbernya,” katanya.
Menurut dia, meski masih ada beberapa daerah di Indonesia yang belum terjangkau akses internet, tapi pemilih secara digital patut dicoba.
“Belum semuanya mendapatkan jaringan wi-fi ataupun jaringan-jaringan yang bisa menggunakan elektronik tapi harus harus dimulai, walaupun belum sempurna tapi harus dimulai ,” katanya.
Untuk itu, ia berharap pengetahuan tentang digital harus terus ditingkatkan khususnya kepada generasi muda, dan diharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam mencari atau membagikan informasi.
Ia juga berharap pemilu bisa terpilih pemimpin-pemimpin yang amanah.
“Saya berharap setiap pemilu bukan hanya di Pemilu 2024 terpilihlah pemimpin yang mewakili rakyat, benar-benar bisa menjaga amanah rakyat dan di era digital ini kita harus bisa benar-benar lihat kebenaran dari satu informasi yang kita dapat, mudah-mudahan Pemilu 2024 nanti lebih dewasa agar menggunakan sesuatu hal tidak semata-mata untuk kepentingan kelompok,” kata Musa Rajekshah .
Sementara Pemimpin Redaksi IDM Times, Uni Zulfiani Lubis menyampaikan tantangan hoax di era digital akan semakin tinggi.
“Saat ini sedang terjadi pertarungan di antara platform global yang besar dan semakin canggih maka akan semakin besar kemungkinan produksi hoax, miss informasi seperti yang tadi dikhawatirkan oleh Bapak Wagub dan di situlah peran penting dari media dan jurnalis,” katanya.
Ia menyatakan literasi media punya tugas penting dan semakin berat untuk bisa memroduksi konten-konten yang makin berkualitas.
“Konten-konten yang diproduksi oleh robot ya... terus terang seperti di IDN Times itu konten ramalan cuaca sama konten skor sepak bola itu sudah bukan jurnalis yang bikin, kita udah pakai robot, tetapi verifikasi yang udah disiplin utama dari jurnalisme dan membuat media itu bisa bertahan itu harus dan masih tetap memerlukan manusia,” demikian Uni Zulfiani Lubis.