Medan (ANTARA) - Penyaluran kredit di Sumatera Utara hingga posisi September 2020 hanya tumbuh 1,25 persen secara year on year atau menjadi Rp418,73 triliun.
"Penyaluran kredit perbankan Sumut melambat atau naik 1,25 persen menjadi Rp418, 73 triliun," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 (Sumbagut) Yusup Ansori di Medan, Sabtu (21/11).
Penyaluran kredit melambat akibat pandemi COVID-19 yang membuat kinerja dunia usaha terganggu.
Baca juga: 6.282 nasabah Pegadaian Medan mendapatkan restrukturisasi kredit
Meski kredit terbesar, katanya, untuk modal kerja disusul kredit investasi dan konsumsi.
Syukurnya, kata dia, kredit bermasalah atau NPL bisa terkendali atau sebesar 3,29 persen.
Yusup Ansori mengakui, NPL bisa lebih baik karena didorong adanya program restrukturisasi kredit.
Restrukturisasi kredit menolong pengusaha dan perbankan dari kredit macet.
Baca juga: BRI catat realisasi kredit tumbuh 4,86 persen di tengah pandemi
"Diprediksi penyaluran kredit meningkat pada triwulan IV didorong kegiatan ekonomi yang semakin banyak di era normal baru," katanya.
Berdasarkan data, lapangan usaha yang menyerap kredit lebih besar adalah pedagang besar eceran (PBE) .
Peningkatan kredit lapangan usaha PBE didorong aktivitas jual-beli yang mulai menggeliat di era normal baru dan memasuki akhir tahun.