Kuala Tanjung (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM mengungkapkan mampu mempertahankan produksi aluminum yang telah mencapai ke-8 juta ton di tengah situasi yang tidak menguntungkan, termasuk pandemi COVID-19.
"Saya berharap dengan adanya event inovasi ini dapat berkontribusi pada perbaikan, dan pertumbuhan perusahaan. Sesuai tema TIS (Technology Innovation Seminar) tahun ini yaitu 'Resilience and Growth', kita harus dapat bertahan di tengah kondisi sulit demi kemajuan di masa yang akan datang," tutur Group CEO Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), Orias Petrus Moedak di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Jumat.
Hal tersebut diutarakan Orias terkait pelaksanaan kegiatan tahunan Technology Innovation Seminar (TIS) ke-20 secara virtual di Ballroom Kantor INALUM Kuala Tanjung, Sumatera Utara dengan menghadirkan 3 tim inovator yang melakukan presentasi, dan berkompetisi di hadapan dewan juri.
Baca juga: Inalum dinobatkan jadi BUMN percontohan pengutamaan Bahasa Indonesia
Kegiatan TIS ke-20 ini diikuti lebih dari 400 orang yang terdiri dari Manajemen dan keluarga MIND ID, siswa SMA dan SMK di sekitar perusahaan, dosen dan mahasiswa dari beberapa universitas ternama di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Group CEO MIND ID, Orias Petrus Moedak mengutarakan harapannya terkait pelaksanaan TIS ini.
Direktur Pelaksana INALUM, Oggy Achmad Kosasih, menambahkan, pencapaian perseroan itu hingga mencapai 260.000 ton aluminium per tahun merupakan hasil komitmen, dan keinginan yang kuat dari seluruh insan INALUM.
"Saya berharap semangat ini, tetap ada dalam diri setiap insan INALUM saat ini. Jangan cepat puas, dan terus mengembangkan teknologi yang telah dirancang secara independen atau kerjasama dengan pihak yang lebih berpengalaman," ujar Oggy.
Ketua Pelaksana TIS Ke-20, Edi Mugiono, melaporkan, pelaksanaan TIS kali ini berhasil mengumpulkan 27 judul ide inovasi yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu presentasi dan inspirasi.
"Seleksi panjang dilakukan sesuai dengan 5 kriteria penilaian, yaitu orisinalitas, tingkat aplikasi, benefit, detail kajian, dan struktur penulisan hingga akhirnya melalui rapat diputuskan 3 judul inovasi terbaik yang dapat dipresentasikan pada hari-H acara TIS," terangnya.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang sekaligus Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arcandra Tahar memberikan motivasi agar anak-anak muda yang mengikuti TIS ke-20 terus melakukan inovasi.
"Mulailah dengan membuat 'prototype' inovasi yang sederhana. Jika gagal, cari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya sampai berhasil," ujar Arcandra.
Komisaris utama PGN tersebut juga menutup sesi inspirasi ini dengan kalimat pamungkas yaitu “Start Doing, Stop Wishing”.
Sebagai informasi, Technology Innovation Seminar merupakan agenda tahunan INALUM sejak 2005 dengan inovasi-inovasi pegawai INALUM dipresentasikan tidak hanya secara internal, tetapi juga kepada seluruh keluarga besar MIND ID, yaitu PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, PT Freeport Indonesia, dan pemangku kepentingan perusahaan.