Medan (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi Sumut di triwulan III 2020 masih tetap lebih tinggi dari angka nasional, meski terkontraksi minus 2,60 persen.
"Perekonomian Sumut di triwulan III yang terkontraksi minus 2,60 persen itu lebih baik dari angka nasional yang minus 3,49 persen," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa (10/11).
Menurut dia, ekonomi Sumut yang masih lebih baik dari angka nasional itu didorong harga komoditas.
Baca juga: Bulog gandeng StoreSend Indonesia luncurkan pasar grosir daring
Sektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Sumut bersumber dari transportasi
Termasuk listrik, air dan gas yang bertumbuh sebesar 4,71 persen (qtq).
"BI berharap pemerintah kabupaten/kota terus menggali dan menjual potensi daerah yang bisa menggerakkan ekonomi, "katanya.
Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang negatif memang sudah diperkirakan sejak awal akibat pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi semakin melambat karena masih banyak daerah yang belum optimal menggunakan anggaran APBD dan lainnya.
"Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Sumut hanya 1,2-1,6 persen," katanya
Kepala BPS RI, Suhariyanto, sebelumnya, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang minus hingga 3,49 persen secara tahunan memastikan Indonesia masuk ke jurang resesi.
Pada triwulan II, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat minus 5,32 persen.