Humbahas (ANTARA) - Bupati non aktif Humbanghasundutan, Dosmar Banjarnahor mengungkapkan, keberadaan kawasan lumbung pangan atau "food estate" seluas 30 ribu hektar di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara, yang telah ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, diawali dengan pembudidayaan tanaman bawang merah yang diprogramkannya pada 2017.
"Awalnya, kita berani membudidayakan tanaman bawang merah pada 2017, budidaya bawang putih pada 2018, dan hasilnya mulai nyata pada 2019, hingga langsung ditinjau Pak Jokowi dan melihat hasil pertanian bawang merah, bawang putih, dan kentang," terang Dosmar Banjarnahor, Bupati petahana yang maju di Pemilukada Humbahas 2020, Selasa (03/11).
Baca juga: Polbangtan Medan pro aktif percepatan tanam program "food estate" di Humbahas
Dikatakan, pencapaian 20 persen keberhasilan penanaman bawang putih pada 2018 juga menjadi alasan tersendiri bagi Kementerian Pertanian dalam memilih Humbahas sebagai lokasi "food estate".
Saat itu, Presiden Jokowi yang ditemui Dosmar juga disebut kaget mengetahui hasil pertanian Humbahas.
"Beliau memastikan apa benar hasil pertanian tersebut yang saya tunjukkan dari Humbahas. Saya jawab, iya Pak," urai Dosmar.
Semakin percaya diri, Dosmar lalu menunjukkan peta Humbahas ke Jokowi sembari memaparkan bahwa lahan di daerahnya subur, memiliki sumber air yang cukup, dimana dalam satu tahun diperkirakan terdapat 10 bulan musim basah.
"Saya juga paparkan bahwa budaya bertani masyarakat Humbahas sangat tinggi," sebutnya.
Ibarat kata pepatah gayung bersambut, pada medio 2020, Dosmar menerima informasi dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait rencana pendirian BUMN dalam mengatasi ketahanan pangan Nasional.
"Lalu, kabar itu saya sampaikan ke Menko Kemaritiman, serta saya pastikan jika di wilayah Humbahas masih tersedia lahan sebagaimana sudah pernah saya paparkan kepada pak Jokowi," tuturnya.
Tak berselang lama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Humbahas dan melihat budidaya tanaman bawang merah, bawang putih dan kentang Indofood.
"Menteri Pertanian pun turut paparan ke pak Jokowi tentang hasil kunjungannya ke Humbahas," jelas Dosmar.
Kemudian, lanjut Dosmar, pada 25 Juni, Menko Kemaritiman mengundang dirinya untuk pemaparan di Istana Bogor.
"Saat itu Pak Menko marves bertanya, kalau lahan dikelola seluas 30 ribu hektar, berapa kira-kira hasil penjualan produksinya dan berapa untungnya untuk 3 komoditas, yakni bawang merah, bawang putih dan kentang,".
"Jawaban saya, jika dikerjakan dengan cara yang benar sesuai dengan rekomendasi lembaga pertanian, bisa diperoleh sekitar Rp14 triliun per tahun serta menyerap tenaga kerja yang banyak," bebernya.
Rencana tersebut diproses lanjut dengan koordinasi yang dijalin Dosmar dengan Menteri LHK untuk memperoleh data seberapa luas lahan yang tidak produktif untuk diolah di Humbahas sesuai saran Jokowi agar dibuatkan skema pengolahan lahan, dimana semua diberikan kepada petani dan tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga.
"Semua murni petani, tetapi pengelolaan lahan itu harus ada semacam bapak angkat atau 'off taker'. Jangan lagi petani hanya menanam, namun tidak jelas siapa yang menampung produksi pertaniannya dan harus dicari skemanya," lanjut Dosmar.
Finalnya, menurut Dosmar, hasil rapat dengan kementerian teknis dan pada pidato kenegaraan 14 Agustus 2020, Presiden Jokowi menyampaikan akan membuat "food estate" di Sumut.
Dan realisasinya, pascakunjungan kedua kali Menteri Pertanian ke Humbahas, Presiden Jokowi meninjau lokasi "food estate" di Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Humbahas, Sumut pada Selasa 27 Oktober 2020.