Medan (ANTARA) - Sumatera Utara sudah memiliki 2.921 BUMDes dan BUMDes Bersama namun yang berklasifikasi maju masih sangat sedikit yakni 21 usaha dan 124 berklasifikasi berkembang.
"Jumlah BUMNDes/BUMDes Bersama di Sumut terus bertambah, namun masih sedikit yang berkembang dan maju," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumut H Aspan Sofian di Medan, Senin (26/10).
Menurut dia, perlu kerja keras dan dukungan banyak pihak untuk memajukan BUMDes/BUMDes Bersama agar perekonomian Sumut semakin cepat bergerak.
Baca juga: Ekonomi Sumut diprediksi naik menyusul terbentuknya TPAKD di 33 daerah
Dia menyebutkan dengan menjadi Agen Laku Pandai, misalnya, BUMDes/BUMDes Bersama bisa 'naik kelas' menjadi maju atau berkembang.
"Jadi bantuan OJK dan perbankan sangat diharapkan dapat terus membantu BUMDes/BUMDes Bersama seperti menjadikan sebagai Agen Laku Pandai," katanya.
BUMDes/BUMDes Bersama, katanya, masih perlu pendampingan termasuk dalam pemasaran produk secara digital.
Advisor Strategic Committee OJK Ahmad Buchori mengatakan OJK bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menandatangani nota kesepahaman pada 20 Juli 2020. Nota kesepahaman itu tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Serta Kesejahteraan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi.
Salah satu ruang lingkup nota kesepahaman itu, katanya, yakni pengembangan dan pemberdayaan BUMDes dan BUMDes Bersama.