Tapanuli Selatan (ANTARA) - Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Syahrul M.Pasaribu bersama Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj ikut memanen buncis bersama kelompok tani Dos Niroha, di Desa Nanggarjati, Kecamatan Arse wilayah setempat, Rabu (14/10) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Turut mendampingi keduanya (Bupati dan Kapolres) Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar, Kadis Ketapang Tapsel Efrida Yanti Pakpahan, Camat Arse Syahruddin Perwira, serta sejumlah pejabat Jajaran Polres dan Pemkab Tapsel.
Baca juga: Pemkab Tapsel telah menyalurkan BST JPS kepada 1.368 KPM terdampak COVID-19
Bupati Syahrul dan Kapolres Roman disela kesempatan panen buncis usai acara meresmikan Aula Serbaguna Desa Nanggarjati itu mengatakan, sangat mengapresiasi kelompok tani Dos Niroha dalam menciptakan ketahanan pangan mandiri ditengah pandemi COVID-19.
"Apa yang dilakoni kelompok tani ini sejalan dalam mendukung program Kementerian Pertanian menciptakan ketahanan pangan mandiri disamping menambah inkam masyarakat petani ditengah wabah virus corona atau COVID-19," jelas Syahrul.
Baca juga: Update COVID-19 di Tapsel, tambah dua kasus, menjadi total 77 orang
Selain itu, mengingat kondisi ekonomi masyarakat secara global terganggu dampak wabah COVID-19 yang entah kapan berakhir, Syahrul mengajak masyarakat Tapsel untuk lebih giat bercocoktanam berbagai budidaya dengan pemanfaatan lahan/pekarangan yang ada.
"Pemanfaatan lahan dengan menanami berbagai macam kebutuhan seperti sayuran, buah-buahan dimasa COVID-19 bisa sangat membantu untuk menutupi kebutuhan mandiri keluarga disamping menambah ekonomi keluarga juga," kata Syahrul.
Sesuai penjelasan petani, kata Kadis Pertanian Bismark, potensi produksi buncis di daerah ini dalam per hektarenya bisa mencapai rata-rata 12 ton per hektare bila dengan harga jual Rp4 ribu saja berarti setiap panen petani buncis bisa meraup hasil penjualan mencapai Rp48 juta setiap empat bulan.