Jakarta (ANTARA) - CEO aplikasi Gokada, Fahim Saleh, tewas dibunuh di kondominiumnya di New York City, New York, Amerika Serikat.
Gokada merupakan aplikasi penyedia layanan ojek online yang populer di Nigeria. Polisi menemukan Fahim Saleh, 33, tewas pada Selasa (14/7) lalu, dikutip dari Reuters pada Jumat.
Media lokal menuliskan mayat Saleh dimutilasi dan ditaruh di dalam plastik, ditemukan juga gergaji listrik dan peralatan pembersih dicolokkan ke listrik di dekat lokasi.
Baca juga: Digitalisasi tingkatkan transaksi UMKM kuliner hingga 70 persen
Baca juga: Ini tanggapan Gojek usai aksi demonstrasi driver di Medan
Kamera pengawas merekam Saleh terakhir terlihat di elevator gedung apartemen bersama seorang laki-laki yang memakai setelan gelap, masker dan sarung tangan. Potongan video tersebut juga memuat laki-laki itu mengikuti Saleh ke lantai tujuh, tempat pergulatan berlangsung.
Saleh, keturunan Bangladesh yang lahir di Arab Saudi, dibesarkan di New York. Dia mendirikan perusahaan transportasi Pathao pada 2015, kemudian aplikasi berbagi tumpangan motor Gokada pada 2018.
Gokada populer di ibu kota Nigeria, Lagos, sayangnya, pejabat setempat melarang ojek motor atau "okada" dalam bahasa lokal.
Akun resmi media sosial Gokada membenarkan kabar tewasnya Saleh dan mengucapkan bela sungkawa mendalam.
"Kami di Gokada terkejut dan sedih mendengar Fahim Saleh, pendiri dan CEO kami, meninggal dalam keadaan tragis di New York awal pekan ini," kata Gokada.
The New York Times, mengutip sumber anonim di lembaga penegak hukum, melaporkan penyelidik sedang mencari tahu apakah pembunuhan Saleh terkait dengan urusan bisnis.
Saleh pada 2 Juli lalu mencuitkan soal bisnis di Nigeria.
"Nigeria adalah pasar yang tidak kenal ampun. Fokus pada - sedikit adalah lebih. Punya integritas. Bangun kepercayaan. Sabar. Pasar akan membalas tepat pada waktunya," kata Saleh waktu itu.
CEO ojek online Gokada tewas dibunuh di New York
Jumat, 17 Juli 2020 11:43 WIB 1322