Medan (ANTARA) - Sumatera Utara pada Juni mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, didorong penurunan harga cabai merah dan bawang merah.
"Dari lima kota yang dijadikan IHK (Indeks Harga Konsumen) di Sumut, tiga mengalami deflasi dan dua inflasi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Rabu.
Tiga kota yang deflasi yakni Pematangsiantar sebesar 0,13 persen, Medan 0,09 persen dan Padangsidimpuan 0,02 persen.
Baca juga: 2,36 juta warga Sumut ikut Sensus Penduduk 2020 secara daring
Dua kota yang inflasi yakni Sibolga sebesar 0,13 persen dan Gunung Sitoli 0,22 persen.
Menurut dia, pada Juni terjadi penurunan harga bawang merah, sementara harga daging ayam ras dan tomat naik.
"Kalau harga kebutuhan pokok bisa terus dikendalikan, maka inflasi bisa dijaga terus, " katanya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, menyebutkan, inflasi di Sumut diprediksi lebih tinggi dari 2019 yang tercatat 2,33 persen.
Inflasi didorong kenaikan harga obat-obatan, gula, ayam ras, termasuk tiket pesawat pada normal baru.
"Namun walau naik, inflasi Sumut pada tahun 2020 diperkirakan masih berada di rentang target yang diperkirakan yakni di kisaran 2,6 sampai 3 persen secara year on year," ujarnya.
Agar inflasi terjaga sesuai target, maka harus dilakukan pengawalan terhadap harga berbagai barang khususnya bahan pokok di era normal baru, katanya.