Medan (ANTARA) - Mahasiswa Polbangtan Medan mengajak masyarakat berskala rumahtangga untuk bertani dengan memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media tanam.
"Hasilnya bisa untuk kebutuhan pangan sehari-hari, apalagi dalam kondisi COVID-19 saat ini," kata Khairuddin, Mahasiswa Polbangtan Medan menghubungi, Rabu (27/5).
Menurut mahasiswa semester 2 Prodi Produksi Teknologi Tanaman Perkebunan ini cara menciptakannya cukup sederhana.
Baca juga: COVID-19, mahasiswa Polbangtan Medan tetap semangat kawal panen padi lokal di Tapteng
Pertama kumpulkan dulu barang-barang bekas plastik, kaleng, atau karet dibuat semacam pot di susun pekarangan rumah bisa dilakukan vertikultur (verical) maupun horisontal.
Lalu sampah organik, bekas sayuran dan buah, sisa nasi, air cucian beras, limbah rumah tangga yang selama ini kita buang sebagai pupuk organik.
"Kemudian pupuk organik dimasukkan ke dalam pot, sebagai campuran tanah, sebagai pengaya nutrisi tanah, agar sayur mayur yang di tanam tumbuh sehat," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Medan asal Aceh peduli bencana banjir bandang
Bisa juga bertani di tanah biasa dengan mencampurkan pupuk tadi ke dalam lobang di tanah yang ditanami sayur-mayur. "Beberapa jenis sayur-mayur yang cocok di tanam dalam pot berukuran kecil dari barang bekas seperti kangkung, bayam, tomat dan lain lain," sebutnya.
Memang, pandemi COVID-19 kata dia, tak dapat dipungkiri telah mengubah gaya hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Bahkan, dikhawatirkan berpengaruh terhadap kelancaran distribusi pangan yang dapat mengganggu ketersediaan pangan hingga di tingkat rumah tangga.
"Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah tegas menyatakan bahwa tidak boleh 267 juta penduduk Indonesia ada yang mengalami kelaparan," tegasnya.
Baca juga: Dimasa COVID-19, Polbangtan Medan giat ajak petani manfaatkan lahan pekarangan
Artinya Kementan harus menjamin bahwa setiap individu harus hidup sehat aktif, dan produktif secara berkelanjutan. "Makanya kita harus bangun ketahanan pangan kita berdasarkan kemandirian dan kedaulatan pangan," pungkasnya.
Sementara Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini sangat mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswanya Khairuddin dengan harapan diikuti masyarakat utamanya menghadapi pandemi COVID-19.