Medan (ANTARA) - Panen cabai merah di Sumatera Utara masih berlangsung sehingga dapat menstabilkan harga komoditas itu pada kisaran Rp16.000 per kilogram.
"Panen cabai merah sudah berjalan sejak Januari 2020 dan masih terus ada hingga Mei, walau sudah mulai berkurang," ujar Kepala Dinas Tanaman Pàngan dan Hortikultura Sumut, Dahler di Medan, Sabtu (16/5).
Dahler menyebutkan produksi cabai merah mencapai 13.000-an ton pada April dan jumlah yang sama diperkirakan juga terjadi pada Mei 2020.
Baca juga: Harga cabai merah di Sumut anjlok karena permintaan melemah
Baca juga: Di tengah COVID-19, panen cabai petani Sigalangan bagus, harga jual kurang
Jumlah tersebut lebih sedikit dari panen yang terjadi pada Januari hingga Maret 2020 sebanyak 17.000-an ton.
Produksi terbesar cabai merah pada April berada di Kabupaten Simalungun sebanyak 5.164 ton, diikuti Karo 3.394 ton, Dairi 2.991 ton serta Langkat 430,75 ton.
Sementara itu, produksi cabai merah di salah satu sentra produksi yakni Batubara pada April hanya mencapai 150,52 ton.
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan peningkatan surplus cabai merah tahun ini
"Panen yang banyak membuat harga cabai merah anjlok. Apalagi permintaan sedang turun terdampak pandemi COVID-19," ujar Dahler.
Menurut dia, permintaan cabai merah menurun karena sebagian besar hotel, restoran, rumah makan dan cafe tidak beroperasi atau tutup.