Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polrestabes Medan, Kamis (14/5) meminta agar para anggota geng motor yang ikut serta melakukan penyerangan, segera menyerahkan diri.
Baca juga: Polisi tangkap ketua geng motor 'Ezto' yang serang perumahan guru di Medan dan lukai korban hingga koma
Baca juga: Tak terima anaknya ditangkap, ibu ketua geng motor Ezto viralkan video salahkan pihak kepolisian
Kapolres mengatakan, aksi penyerangan tersebut dilakukan sekitar 30 orang yang tergabung dalam geng motor Ezto. Dari 30 orang tersebut, 18 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Dari 18 yang ditetapkan sebagai tersangka, pihak kepolisian berhasil mengamankan 8 orang tersangka termasuk ketua dari geng motor tersebut.
Adapun identitas delapan orang yang berhasil diamankan yakni ketua geng motor Ezto, Fernando Imanuel Sinurat alias Nando, Daniel MT Sinurat alian Anin yang tak lain adalah adik kandung Nando, dan Jonathan Roy Putra Hutpea.
Kemudian, Ganiari Christian Rajaguguk, David Mangatas Nadapdap, Harianto Fransiskus Manalu, Nor Kharis Setiansya dan Jupriandy Lymanto Simare-mare.
"10 orang lagi masih DPO, kita minta agar mereka segera menyerahkan diri," katanya.
Sebelumnya, penyerangan yang dilakukan geng motor Ezto terjadi pada Minggu, 24 Maret 2019 sekitar pukul 00.30 WIB.
Puluhan pemuda yang mengendarai sepeda motor awalnya menyerang rumah Jojo, yang merupakan teman korban di Jalan Pembangunan V. Rumah itu dilempari dengan batu.
Jojo mampu menyelamatkan diri ke rumah warga, namun rumahnya dilempari dengan batu. Sementara Riko yang berada sekitar lokasi menjadi bulan-bulanan. Dia dihajar beramai-ramai secara brutal.
Riko tergeletak berlumur darah dan tak berdaya. Tubuhnya pun sempat dilindas sepeda motor. Tubuh Rico ditemukan polisi di tengah jalan, sekitar 100 meter dari rumah Jojo dan langsung dilarikan ke rumah sakit.