Jakarta (ANTARA) - Empat pemain Sampdoria, termasuk satu yang sebelumnya sudah pulih, dan tiga pemain Fiorentina dinyatakan positif terkena virus corona, demikian pengumuman klub-klub Serie A itu, Kamis.
"Selama tes yang dilakukan para pemain sepak bola, tiga kasus baru COVID-19 muncul, dengan satu pemain dinyatakan positif lagi," kata Sampdoria dalam pernyataannya seperti disiarkan AFP, Jumat.
Klub-klub top di Italia sedang menjalankan tes bagi anggota tim dan stafnya karena mereka sedang bersiap untuk kembali ke fasilitas latihan pekan ini untuk sesi individual.
Baca juga: Fiorentina umumkan 6 kasus positif COVID-19 baru di skuatnya
Baca juga: Pemain Juventus kembali berlatih, Ronaldo masih harus jalani isolasi
Sebelumnya, Fiorentina telah mengungkapkan bahwa tiga pemain dan tiga staf klubnya dinyatakan positif terpapar virus tersebut dalam tes, membuat jumlah total di antara klub-klub papan atas Italia pekan ini menjadi delapan setelah Torino mengumumkan pada Rabu bahwa satu pemain terkena virus.
Lima pemain Sampdoria -- Omar Colley, Albin Ekdal, Morten Thorsby, Antonio La Gumina dan Manolo Gabbiadini -- sebelumnya sudah menderita COVID-19, bersama dengan dokter klub.
Tiga pemain Fiorentina -- Patrick Cutrone, German Pezzella dan Dusan Vlahovic -- juga dinyatakan positif virus corona pada Maret, namun sejak itu dinyatakan semua aman.
Fiorentina mengatakan bahwa anggota tim lainnya akan menjalani tes pada Jumat dalam persiapan untuk memulai latihan, yang akan berbasis sukarela.
Pada Kamis, Federasi Sepak bola Italia (FIGC) bertemu dengan komite ilmiah teknis pemerintah untuk membicarakan protokol medis bagi kemungkinan kembalinya ke pelatihan berkelompok.
Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora mengatakan setelah pertemuan tersebut ia "berharap" latihan tim mungkin dilanjutkan 18 Mei.
"Pertemuannya sangat penting, sangat mendalam, dengan banyak permintaan dari dokter dan ilmuwan kepada FIGC," kata Spadafora melalui Facebook.
"Sekarang Komite, berdasarkan wawasan ini, akan menyusun penilaian sendiri yang akan dikirim ke Kementerian Kesehatan."