Tapanuli Utara (ANTARA) - Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan didampingi Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya, serta manajemen konsorsium Sarulla Operation Limited menjawab keluhan warga yang mencemaskan arus keluar masuk karyawan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut yang berpotensi menyebarkan virus corona atau COVID-19 di wilayah itu.
"Saya tegaskan ke SOL untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 sesuai SOP. Bagi karyawan yang baru masuk ke SOL wajib untuk dikarantina selama 14 hari, makan makanan sehat, minum vitamin, dan jangan keluar-keluar. Harus betul-betul dipastikan si karyawan tadi tidak memiliki gejala sakit. Saya juga tegaskan bahwa semua karyawan harus dilengkapi Alat Pelindung Diri. Jaga masyarakat sekitar," ujar Bupati Nikson, Jumat (3/4).
Baca juga: Rencana tes massal hingga pasien PDP dinyatakan negatif di RSUD Tarutung
Dikatakan, semua orang yang masuk ke wilayah Taput wajib diperiksa, dan apabila ada gejala sakit, tidak akan lolos masuk ke Taput.
"Pihak SOL juga tolong jalin komunikasi yang baik dengan kepala desa selaku Ketua Gugus Tugas dan ini akan dilaporkan langsung kepada saya. Bagi karyawan yang baru datang tolong ikuti dan patuhi aturan, jangan keluar keluar ke tengah masyarakat. Kita belum terapkan lockdown, tapi kita perketat pengawasan bagi yang keluar masuk Tapanuli Utara. Tolong kita bekerjasama dengan baik demi terjaganya daerah kita dari penyebaran COVID-19, mari saling menjaga," tukas Nikson.
Baca juga: Tinjau RSUD "rujukan COVID-19" Tarutung, Gubsu Edy: Waspada dan jaga diri
Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa pengawasan ini harus benar benar ketat.
"Lengkapi para karyawan dengan APD ketika bekerja. Kita sudah posisi darurat harus tegas, jangan ada yang main-main dan sepele, kami akan tindak tegas," imbuh Letkol Roni Agus.
Sebelumnya, Kepala Desa Simataniari Pahae Julu Taput menyampaikan keresahan warga akan banyaknya karyawan yang keluar masuk dan di karantina di sekitar desa mereka kepada Bupati Nikson Nababan dan rombongan.
"Warga resah Pak Bupati, atas banyaknya karyawan yang keluar masuk dan di karantina di sekitar desa," terang Sitompul.
Terpisah, menyikapi hal ini, Humas Eksternal SOL Industan Sitompul mengutip pernyataan Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) SOL Donny Tambunan yang menyebutkan bahwa pihaknya sedang melakukan pekerjaan darurat untuk mematikan sumur dan memperbaiki casing sumur produksi NIL2N, serta pemeliharaan tahunan Pembangkit Listrik NIL, saat ini.
"Kedua aktivitas ini penting dan wajib
untuk aspek keselamatan seluruh operasi. Pekerjaan rig ini berfungsi sebagai pekerjaan darurat yang membutuhkan tindakan segera untuk aspek keselamatan sumur," sebutnya.
Sedangkan, kegiatan pemeliharaan tahunan telah mengalami beberapa kali penyesuaian jadwal dikarenakan
pandemi Covid-19, namun keselamatan operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk memastikan pasokan listrik di jaringan Sumatera memiliki prioritas untuk dipertimbangkan.
Kata dia, dalam melaksanakan kegiatan tersebut, SOL telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menerapkan prosedur sesuai dengan protokol kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
"Kami juga menerapkan prosedur yang sangat ketat untuk pihak internal (karyawan) dan eksternal yang akan memasuki area kerja SOL dengan memiliki tim medical check-up di tempat untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh, penggunaan masker, penerapan physical distancing dan penerapan pola hidup sehat dan bersih. Keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami dan kami berkomitmen untuk memastikan semua prosedur dipatuhi dengan benar," pungkasnya.
Warga cemaskan karyawan SOL sebar COVID-19 di Pahae, ini penjelasan Bupati Taput dan perusahaan
Jumat, 3 April 2020 18:25 WIB 5042