Tapanuli Utara (ANTARA) - Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengungkapkan, setelah menerima bantuan 100 unit alat "rapid test" atau alat tes cepat virus COVID-19, pihaknya merencanakan pelaksanaan rapid test di wilayah yang diduga telah terjadi penyebaran virus berdasarkan keberadaan satu orang Pasien Dalam Pengawasan di ruang isolasi RSUD Tarutung.
"Ada rencana kita (pelaksanaan rapid test massal). Namun saya dengar tadi malam pasien PDP yg di RSUD kondisi makin baik, setelah rapid test kondisi negatif," tulis Bupati Nikson via pesan elektroniknya kepada ANTARA, Kamis (2/4).
Baca juga: Warga Taput PDP COVID-19 di RSU Tarutung, 2.266 warga isolasi mandiri
Dikatakan, meski alat "rapid test" tidak secara otomatis menjadi alat ukur yang memastikan seseorang positif atau tidak, namun, hasil sementara melalui rapid test atas seorang pasien PDP yang kondisinya sudah semakin membaik, juga dinyatakan negatif.
"Setelah rapid test, hasilnya negatif. Kondisi pasien PDP juga makin baik. Namun demikian kita tetap waspada," jelasnya.
Baca juga: Tinjau RSUD "rujukan COVID-19" Tarutung, Gubsu Edy: Waspada dan jaga diri
Harap Nikson, langkah penanganan dan pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang telah diterapkan hingga saat ini tetap dipedomani seluruh masyarakat.
"Program kita tetap seperti yg sudah kita lakukan sekarang, kita harap rakyat semua sadar arahan pemerintah," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kabupaten Tapanuli Utara dinyatakan dalam status Pasien Dalam Pengawasan terkait virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Umum Tarutung yang berimbas pada keberadaan sejumlah 2.266 warga terpaksa diisolasi mandiri yang terpantau dalam situs resmi gugus tugas penanganan COVID-19 Taput di covid19.taputkab.go.id.
Si pasien diketahui berjenis kelamin perempuan berusia 73 tahun yang merupakan warga menetap di salah satu dusun, desa, di Kecamatan Pangaribuan, Taput.