Kepala Lapas Klas I A Tanjung Gusta Medan, Frans Elias Nico, Kamis, mengatakan bahwa pembebasan 143 narapidana itu akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Cegah COVID-19, Lapas Panyabungan bebaskan 16 Napi
Baca juga: Cegah COVID-19, Menkumham telah keluarkan 5.556 napi
Baca juga: 30.000 napi dibebaskan, anggaran negara hemat Rp260 miliar
Baca juga: Cegah COVID-19, Lapas Panyabungan bebaskan 16 Napi
Baca juga: Cegah COVID-19, Menkumham telah keluarkan 5.556 napi
Baca juga: 30.000 napi dibebaskan, anggaran negara hemat Rp260 miliar
Adapun narapidana yang dibebaskan yakni yang telah menjalani dua per tiga masa pidana, dan yang terjerat kasus pidana umum.
"Asimilasi untuk Lapas Klas I Medan jumlah total 143 orang. Ada 43 orang hari ini akan kita bebaskan ditambah lima orang yang masuk dalam pembebasan bersyarat. Jadi hari ini asimilasi 43 ditambah lima program PB jadi total 48 orang," katanya kepada wartawan.
Ia menyebutkan, pembebasan narapidana ini bukan hanya berdasarkan surat edaran asimilasi dari Ditjen PAS saja. Namun, over kapasitas di dalam Lapas Tanjung Gusta juga menjadi salah satu alasan pembebasan narapidana.
"Karena itu agak rawan karena takut satu kamar terlalu sempit sehingga dikhawatirkan akan berdampak penularan. Oleh karena itu salah satu solusi program pemerintah adalah untuk mengurangi dampak tersebut dan over kapasitas dilakukan program pembebasan bersyarat dan asimilasi percepatan," ujarnya.