Cegah sebaran COVID-19, Polres Taput gunakan "water canon" semburkan disinfektan di sepanjang jalan

Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepolisian Resor Tapanuli Utara melaksanakan tindakan pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 dengan menyemprotkan cairan disinfektan dari unit kendaraan taktis "water canon" di sepanjang jalan protokol di wilayah kota Tarutung.

"Saat ini Polres Taput sedang melakukan penyemprotan disinfektan di sepanjang jalan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19," sebut petugas dalam uar-uarnya melalui pengeras suara dari dalam kendaraan taktis Baracuda Polri yang melintasi jalan protokol Tarutung, Selasa (24/3).

Sebelum semburan cairan disinfektan melintasi barisan pertokoan milik masyarakat, imbauan untuk sementara menghentikan aktifitas dan menutup makanan minuman yang terbuka pun dianjurkan petugas dari pengeras suara.

Baca juga: Riwayat dari Yogyakarta, alami flu dan batuk di Bandara Silangit, warga Parapat Simalungun diduga "suspect" corona

Baca juga: TPL terapkan aturan sesuai anjuran pemerintah cegah sebaran COVID-19

Penyemprotan cairan disinfektan dimulai sekira pukul 14.00 WIB hingga 14.5O WIB.

Cairan disinfektan disemprotkan di sepanjang jalan Sisingamangaraja, dan kemudian berlanjut ke jalan DI Panjaitan, Jalan Raja Johannes Hutabarat, Jalan Sutan Sumurung, Tarutung.

"Kegiatan ini merupakan upaya Polres Taput, dan Pemkab Taput dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19. Kita menggunakan seluruh fasilitas yang dimiliki oleh Polres, baik itu Baracuda dan 'Water Canon'. Ini akan membantu, dan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya tindakan pencegahan ini dan pemerintah hadir serta bekerja keras dalam hal ini," ujar Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen.

Dalam kegiatan pencegahan penyebaran virus corona tersebut, AKBP Horas mengimbau dukungan segenap masyarakat untuk sadar akan pentingnya pencegahan serta berharap agar warga dapat bertahan di dalam rumah demi menghindari penyebaran virus.

"Udahlah, kita di rumah saja, kalau ada urusan yang penting saja baru kita keluar. Saya berharap juga pesta-pesta agar di 'reschedule' ulang. Kita lihat nanti perkembangannya, kalau masyarakat dan pemerintah tidak bekerjasama, ini tidak bisa diatasi," tukasnya.