Medan (ANTARA) - Sejumlah kawasan di Kota Medan sejak Sabtu siang hingga sore , 25 Januari terlihat sepi karena libur Imlek 2020.
"Terlihat sepi karena toko pada tutup.Warga etnis Tionghoa tidak jualan karena Imlek," ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana di Medan, Sabtu.
Baca juga: Ribuan lampion hiasi Vihara Maitreya sambut perayaan Imlek
Kota Medan semakin sepi, karena sebagian besar etnis Tionghoa memilih berlibur ke luar kota atau luar negeri setelah Jumat malam, sebagian besar warga melakukan makan malam bersama keluarga dan ke vihara dan dilanjutkan beribadah Sabtu pagi.
Prediksi warga Tionghoa berlibur ke luar kota/luar negeri,ujar Denny juga mengacu pada rendahnya tingkat hunian hotel di Medan.
Tingkat hunian hotel di.Medan hanya berkisar 40 - 50 persen dan sedikit diisi warga Tionghoa.
"Hunian hotel di Berastagi dan Parapat yang dikabarkan mengalami peningkatan," ujar Denny.
Ahli Fengshui Kota Medan, Bambang ES menyebutkan, warga Tionghoa menyambut gembira Tahun Tikus Logam (2571) karena merupakan tahun yang bagus untuk perekonomian.
Menurut dia, tikus yang terkenal memiliki sifat pintar, cerdik dan pendiam tidak suka banyak bicara dengan unsur logam akan membawa kebaikan pada perekonomian.
Perekonomian terlihat membaik atau tumbuh positif di Bulan Mei.
Adapun bisnis yang paling bagus di Tahun Tikus Logam itu adalah bisnis yang berhubungan dengan besi seperti bengkel, bangunan atau properti dan toko emas.
Sejumlah kawasan di Kota Medan sepi pada libur Imlek 2020
Sabtu, 25 Januari 2020 20:38 WIB 1138