Medan (ANTARA) - Volume angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 1 Sumatera Utara pada 2019 masih naik menjadi 836.676 ton walau perekonomian belum pulih di tahun lalu.
"Tahun 2019, volume angkutan barang KAI Sumut mencapai 836.676 ton dari 2018 yang sebanyak 834.957 ton," ujar Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut, M Ilud Siregar di Medan, Kamis.
Baca juga: Realisasi penumpang kereta api Natal dan tahun baru Sumut 94 persen
Meski peningkatan tidak sebesar yang terjadi di 2018 dibandingkan 2017, namun kenaikan volume barang di 2019 itu menggembirakan manajemen.
Alasan dia, volume barang masih mengalami kenaikan di saat perekonomian yang belum pulih.
Seperti harga crude palm oil (CPO) dan karet yang tren mengalami penurunan sehingga perdagangan komoditas itu sedikit lesu.
Padahal, barang yang terbanyak diangkut KAI berupa minyak sawit mentah/ CPO, karet, BBM, peti kemas dan barang hantaran penumpang (BHP).
Dia menegaskan, peningkatan volume angkutan barang itu sejalan dengan meningkatnya juga kepercayaan masyarakat terhadap layanan jasa kereta api.
Ilud menyebutkan, manajemen KAI terus berupaya meningkatkan kualitas layanan termasuk melakukan 'jemput bola' ke konsumen khususnya perusahaan agar bisnis angkutan barang perusahaan BUMN itu terus meningkat.
Pengoperasian kereta api barang Bandar Tinggi - Pelabuhan Kuala Tanjung misalnya diharapkan terus mendorong jumlah barang yang diangkut KAI Sumut.
Menurut Ilud, potensi barang yang bisa diangkut kereta api di Sumut masih cukup besar apalagi dengan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung.