Langkat (ANTARA) - Seorang kakek, Genep Sembiring (81) warga Lingkungan VI Tempel Kelurahan Pekan Kuala Kabupaten Langkat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, diduga karena prustasi karena sesak napas yang dideritanya sejak setahun terakhir ini tak juga kunjung sembuh.
Kejadian itu terjadi Rabu (8/1) sekitar pukul 20.20 WIB, di sebatang pohon coklat dekat kediamannya.
Mendapatkan informasi tersebut Kapolsek Kuala Iptu Bevan Raga Utama SIk, Wakapolsek Kuala Iptu Oskar Purba Kanit Sabhara Polsek Kuala Ipda PE Sihaloho, langsung terjun kelokasi kejadian.
Baca juga: Nyaris bentrok, pembongkaran bangunan warga Sawit Seberang Langkat ditunda
Baca juga: Warga Besitang pemilik sabu menyerah setelah dikejar hingga ke Paluh Sei Besitang
Diinformasikan pada mulanya petugas menerima informasi via handphone ada warga yang gantung diri di dekat kantor Koramil Kuala.
Setelah dicek TKP, benar telah diketemukan seorang laki-laki Genep Sembiring yang sedang gantung diri pada sebatang pohon coklat dekat rumahnya.
Adapun diketahuinya bahwa korban telah melakukan bunuh diri adalah dikarena pada pukul 20.05 WIB, anak korban Herman pulang kerumah dari sholat Isya dimana lampu rumah dalam keadaan mati.
Lalu Herman menghidupkan lampu dan dilihatnya ada secarik kertas tulisan tangan bapaknya (Genep Sembiring) menyatakan bahwa "Herman, kuharap kalian jangan saling salah menyalahkan, ini salahku sendiri, karena penyakitku tidak sembuh dan jangan bawa-bawa kepolisian,", "Sekian dari Genep Sembiring," "Kalau aku tidak ada dirumah tengok dicoklat".
Setelah membaca surat tersebut maka Herman langsung melihat ke pohon coklat yang ada disamping sebelah barat rumahnya dan diketemukan bahwa Genep Sembiring telah tergantung di pohon coklat dengan leher terikat tali nilon.
Lalu Herman ke kantor Koramil yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya dan memberitahukan kejadian tersebut ke piket Koramil yang bernama Sertu Agus, lalu piket Koramil menghubungi piket fungsi Polsek Kuala,.
Selanjutnya petugas Polsek Kuala menuju ke TKP dan setibanya di TKP melihat korban (Genep Sembiring) telah tergantung di pohon coklat. Untuk selanjutnya korban disemayamkan di rumah duka guna dikebumikan di pekuburan yang ada di kawasan itu.