Medan (ANTARA) - Ribuan warga Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menghadiri resepsi syukuran milad Muhammadiyah ke-107 yang juga dihadiri Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Prof Syafiq A Mughni, MA, PhD di Pelataran Gedung Pascasarjana UMSU, Jalan Denai No 217, Medan, Ahad.
Syafiq A Mughni selama ini menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Antar-Agama dan Peradaban
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, milad Muhammadiyah ke-107 dirayakan secara berbeda dengan tata panggung yang memanfaatkan perangkat teknologi yang ditangani langsung oleh kader Muhammadiyah di UMSU.
Para pengisi acara dan panitia juga mengenakan busana adat yang menggambarkan keberagaman etnis di Sumatera Utara.
"Hal ini untuk menunjukkan bagaimana Muhammadiyah merajut kebersamaan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, pada momen Peringatan Milad ke 107 Muhammadiyah dijelaskan capaian prestasi UMSU di tingkat nasional dan internasional. UMSU saat ini telah meraih akreditasi A dan menjadi satu- satu PTS di Pulau Sumatera.
Berdasarkan peringkat yang dikeluarkan Kemenristekdikti UMSU berada pada posisi 75 perguruan tinggi terbaik secara nasional.
Ia menambahkan berdasarkan kinerja penelitian UMSU berada di peringkat 55 nasional. Sedangkan untuk pengabdian masyarakat UMSU memempati peringkat 63 secara nasional.
"Banyak lagi prestasi lainnya yang telah diraih UMSU berkat kerja keras seluruh civitas akademika ,"katanya.
Capaian prestasi UMSU, kata dia, akan terus ditingkatkan dengan komitmen seluruh civitas alademika UMSU. Ke depan UMSU sedang menyusun program pengembangan guna mendapatkan akreditasi internasional.
Sementara itu Ketua PP Muhammadiyaha Syafiq A Mughni yang juga Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) menjelaskan tentang Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam berkemajuan.
"Pilihan Islam berkemajuan gerakan dakwah Muhammadiyah adalah sebagai hasil dari proses pemikiran selama ini dan merupakan karakter yang telah diletakkan K.H Ahmad Dahlan pada awal abad 20," katanya.
Ia mengemukakan bahwa Islam berkemajuan selain didasarkan pada Al Quran dan Sunnah adalah Islam yang mendorong semangat untuk berijtihad.
Dibanding organisasi lain, kata dia, kelihatannya hanya Muhammadiyah yang selalu mendorong ijtihad guna menghadapi tantangan perubahan demi kehidupan bangsa dan umat lebih baik.
Semangat untuk selalu melakukan perubahan demi kemajuan bangsa ini, menurut dia, yang terkadang menimbulkan salah paham bagi sebagian yang tidak mengenal gerakan Muhammadiyah.
"Ajaran Islam sendiri mendorong kita untuk terus maju," katanya.
Menurut dia Islam pada masanya pernah melahirkan kemajuan dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menjadi kiblat bagi ilmuwan. Saat ini sudah menjadi kewajiban untuk mengembalikan kejayaan Islam tersebut.
"Sudah seharusnya Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim bisa melahirkan kemajuan," demikian Syafiq A Mughni.
Ribuan warga meriahkan Milad ke-107 Muhammadiyah Sumut
Minggu, 8 Desember 2019 20:02 WIB 1248