Gunungsitoli (ANTARA) - Pemkot Gunungsitoli, Sumatera Utara, terus berupaya mengembangkan berbagai kuliner khas Nias agar tetap lestari sehingga tetap dikenal oleh generasi mendatang dan tidak hilang ditelan zaman.
Wali Kota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua di Gunungsitoli, Rabu, mengatakan, pihaknya berharap mendapat banyak masukan dari tokoh budaya dan pelaku usaha kuliner, mengingat kuliner khas Nias adalah makanan warisan nenek moyang yang menjadi bagian tradisi peradaban masyarakat Nias.
Untuk itu Dinas Pariwisata Kota Gunungsitoli juga sudah menggelar sharing publik terkait akan digelarnya festival kuliner khas Nias. Saat ini sedikitnya ada 156 jenis makanan atau kulier khas Nias yang hanya muncul pada acara atau waktu-waktu tertentu.
"Saat ini Pemkot Gunungsitoli sedang merancang satu tempat yang setiap hari bisa menyajikan kuliner khas Nias, dan kemungkinan menjadi tempat sarapan pagi di Kota Gunungsitoli," katanya.
Dia mengajak Dinas Pariwisata untuk mencari cara supaya masyarakat atau orang tua di Kota Gunungsitoli mau memperkenalkan kuliner khas Nias, dan disajikan di tempat wisata.
Sehingga lokasi pariwisata yang menyajikan kuliner khas Nias menjadi tujuan wisatawan hanya untuk menikmati kuliner khas Nias dan tidak perlu membawa makanan dari luar.
Ia juga berharap hasil sharing publik kelak dapat disosialisasikan dan tidak ingin usai sharing publik tidak ada tindak lanjut.
Tidak lupa dia memberitahu jika festival kuliner digelar tanggal 11-13 September 2019 di Kota Gunungsitoli dalam memeriahkan Sail Nias 2019.
"Kita menunggu ide ide yang baik pada sharing publik, sehingga yang tampil pada festival kuliner benar benar makanan khas Nias," katanya.
Gunungsitoli akan tetap lestarikan 156 kuliner khas Nias
Rabu, 4 September 2019 9:28 WIB 1569