Tapanuli Selatan (ANTARA) - Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) mengatakan jumlah populasi Harimau Sumatera khususnya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan terancam keberadaannya akibat jerat yang dipasang manusia.
"Kalau praktik ini terus dibiarkan jumlah populasinya Harimau Sumatera semakin tahun berkurang bahkan bisa punah," kata Kabid KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan.
Gunawan mengutarakan itu disela kegiatan lomba mewanai Harimau dan Orangutan tingkat Taman Kanak-kanak (TK) di Gedung TK Lestari, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (25/8) dalam rangka Tiger Day (29 JUli) dan Orangutan Day (19 Agustus).
Sebenarnya alat jerat yang sengaja dipasang manusia hanya berniat untuk menangkap babi, namun naas harimau yang sedang mencari mangsanya babi malah yang terjerat.
"Seperti seekor harimau yang memangsa manusia di Hutan Barumun, Padang Lawas beberapa waktu lalu setelah di evakuasi di dapat dari bagian tubuhnya terluka akibat jeratan," katanya.
Disamping aktif patroli jerat, KSDA juga mengimbau masyarakat (berburu) untuk tiak lagi menggunakan jerat guna melindungi satwa liar (harimau) dari kepunahan.
"Kita sudah sering menemukan sekaligus mengamankan jerat tersebut dari dalam hutan Barumun," katanya sembari mengatakan populasi Harimau Sumatera di daerah ini (Barumun) hanya tinggal sekitar 10 ekor sama di hutan Batang Toru.
Menurut dia, harimau yang terluka akan mengalami kesusahan mencari mangsa di tengah hutan, yang pada akhirnya mengancam masuk perkampungan/pertanian warga.
Kaitannya dengan lomba mewarnai Harimau dan Orangutan yang serempak di gelar di Kecamatan Marancar dan Kecamatan Sipirok ini agar anak usia dini ini tumbuh dengan memiliki rasa empati untuk melindungi menyayangi satwa-satwa liar seperti Harimau dan Orangutan yang masih hidup di alam bebas hutan di wilayah Tabagsel.
Lomba mewarnai yang didukung berbagai lembaga seperti PLTA Batang Toru - PT.NSHE, Pemkab Tapanuli Selatan, KPA Forester, Srimpi, JAMM, Lintas Cakrawala, KSDA ini diikuti jumlah peserta sebanyak 100 orang di toiga wilayah kecamatan tersebut.
KSDA Wilayah III yang meliputi wilayah kerja Tabagsel, Tapanuli Tengah hingga Kepulauan Nias ini dalam kesempatan ini mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tetap komit dan konsisten untuk tetap menjaga ekosisten demi keberadaan satwa langka seperti Harimau dan Orangutan di daerah ini.