Tapteng (ANTARA) - Sebanyak 19 ekor kerbau milik Mikael Simbolon yang mati disambar petir pada Senin (19/8), dikubur secara massal di Desa Sawo Lamo, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (20/8).
Aparat kecamatan dan personel dari Polres Barus diturunkan untuk membantu proses penguburan ternak naas itu.
Dengan menggunakan alat berat, kerbau yang digembalakan Sintor Habeahan dimasukkan dalam satu liang.
Mikael Simbolon (56) mengaku sudah ikhlas atas peristiwa pahit itu yang mengakibatkan 17 ekor kerbau miliknya mati, ditambah 2 ekor kerbau milik korban Sintor Habeahan.
Baca juga: Pengembala di Tapteng tewas disambar petir bersama 19 ekor kerbaunya
“Kalau harta bisa dicari, tetapi kalau nyawa tidak tergantikan. Sungguh malang nasib Sintor yang turut meninggal akibat disambar petir,” ujar Mikael dengan nada sedih.
Sementara itu ratusan warga setempat turut menyaksikan proses penguburan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hujan deras bercampur petir yang mengguyur Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga kemarin memakan korban jiwa. Dimana pengembala kerbau, Sintor Habeahan (23), warga Dusun II Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, tewas disambar petir bersama 19 ekor kerbau yang digembalakannya.
Peristiwa itu membuat heboh masyarakat Kecamatan Andam Dewi, karena belum pernah peristiwa seperti itu terjadi di daerah mereka.
19 ekor kerbau yang mati disambar petir dikubur secara massal
Selasa, 20 Agustus 2019 22:22 WIB 3946