Medan (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap mengatakan ratusan bangkai babi di Danau Siombak, Kecamatan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, akan dikubur massal, Senin (11/11).
Penguburan akan dilakukan di Pulau Kecil yang berada di Danau Siombak atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, dan masyarakat setempat.
Sebelum penguburan, terlebih dahulu petugas melakukan evakuasi terhadap ratusan bangkai tersebut.
Baca juga: Ratusan bangkai babi di Danau Siombak dievakuasi
Baca juga: Pemkot Medan bentuk tim khusus tangani kasus bangkai babi di sungai
"Sebentar lagi akan kita lakukan penguburan masal terhadap bangkai bangkai babi tersebut, sehingga diharapkan tidak menggangu masyarakat sekitar atau pencemaran lingkungan," katanya saat dijumpai ANTARA di lokasi.
Langkah selanjutnya, katanya, pihaknya melalui BPBD Kota Medan dan Lingkungan Hidup Medan akan melalukan penanganan, pengamatan sekaligus pencarian bangkai babi yang kemungkinan masih ada di sungai maupun di Danau Siombak.
"Pada hari Jumat lalu Dinas Lingkungan Hidup kota Medan dan Provinsi, telah mengambil sempel air yang ada di Danau Siombak begitu juga yang ada di aliran Sungai Bederah. Hal ini untuk mengetahui sampai dimana tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh bangkai bangkai babi yang dibuang masyarakat ke sungai," jelasnya.
Pantauan ANTARA, hingga saat ini para petugas masih melakukan evakuasi terhadap ratusan bangkai babi tersebut.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.