Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kelompok Pencinta Alam (KPA) Forester Indonesia menemukan masih adanya Kantong Semar Jamban (Nephentes jamban) di Hutan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Kita menemukannya di ketinggian 1.023 mdpl di hutan Angkola wilayah Barat," Direktur Forester Indonesia, Decky Chandrawan yang menghubungi ANTARA, di Sipirok, Selasa (20/8) malam.
Nephentes jamban ini secara tidak sengaja ditemukan saat melakukan pendakian Gunung Gon-gonan, Kecamatan Batang Angkola 17 Agutsus 2019 lalu.
"Tumbuhan karnivora ini saat di jumpai tumbuh di antara hutan lumut dengan populasi yang lumayan padat," jelasnya sembari menyatakan temuan ini cukup sangat berharga.
Menurut dia, membuktikan bahwa Hutan Angkola memang masih banyak terdapat jenis-jenis tumbuhan endemik. Dimana sebelumnya Maret 2019 lalu pihaknya juga menemukan bunga padma jenis Rafflesia gadutensis di area ini.
"Memang hingga saat ini catatan ilmiah mengenai biodiversitas hutan angkola masih sangat minim," sebutnya. Forester Indonesia, sambungnya, sedang menyiapkan beberapa program di wilayah hutan tersebut.
"Apabila semua lancar akan mulai berjalan dalam waktu dekat. Program rencana Forester Indonesia akan melibatkan masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar wilayah hutan angkola," katanya.
Menurut Decky, kelestarian hutan ini sangat penting untuk di jaga. Soalnya tempat hidup flora dan fauna. Manusia yang hidup di desa-desa sekitar Hutan Angkola ini juga sangat bergantung pada kelestarian hutan," ujarnya.
"Hal ini dapat di lihat dari aliran sungai-sungai yang berhulu di hutan yang pada hilirnya di manfaatkan masyarakat untuk menunjang kehidupan. Baik pemanfaatan pada lahan pertanian maupun rumah tangga," jelasnya.
Dia tegas menyatakan semua pihak harus berperan untuk menjaga Hutan Angkola agar tetap lestari.
Menurut catatan, Nepenthes jamban merupakan tanaman unik yang ditemukan di Bukit Barisan, Sumatera utara pada ketinggian 1000-2100 meter di atas permukaan laut.
Pertama kali ditemukan oleh Ch'ien Lee Cheng, hobiis asal Amerika Serikat pada tahun 2005 yang lalu. Panjang kantung atas jamban mencapai 20 cm (centimeter) dan lebar 10 cm.
Kantung umumnya berwarna kuning terang dan warna kantung bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang.
Bentuknya sangat berbeda dengan jenis kantong semar pada umumnya.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, terdapat 58 jenis Kantong Semar yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Nephentes jamban termasuk salah satunya.