Rangkasbitung, Banten (ANTARA) - Ribuan warga Pantai Wanasalam Kabupaten Lebak, Banten yang lokasinya berdekatan dengan pusat gempa berlarian ke perbukitan dan dataran tinggi untuk mengungsi pasca-gempa 7,4 SR.
"Kami mengimbau masyarakat mencari tempat aman," kata Camat Wanasalam Cece Saputra saat dihubungi, Jumat malam.
Masyarakat hingga kini belum kembali ke rumah masing-masing karena dikhawatirkan terjadi bencana gempa dan tsunami.
Sebab, BMKG merilis bahwa Pandeglang Bagian Selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, Lampung-Barat Pesisir-Selatan, Pandeglang Bagian Utara, dan Lebak berpotensi tsunami pascagempa magnitudo 7,4.
Adapun BMKG mengatakan waktu tiba gelombang tsunami dapat berbeda di daerah-daerah yang diingatkan tersebut.
"Kami meminta warga mengungsi ke perbukitan dan pegunungan untuk menghindari gempa dan tsunami itu," katanya.
Dalam situs BMKG gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Banten, Jumat (2/8) berpotensi menimbulkan tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan. Selain itu, BMKG menyebut gelombang pertama tsunami bisa saja bukan yang terbesar.
"Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar," demikian keterangan resmi dari BMKG.
BMKG meminta masyarakat yang ada di daerah siaga untuk segera mengevakuasi diri dan diminta menjauhi pantai dan tepian sungai.
Baca juga: Gempa Banten terasa hingga ke Kabupaten Garut
Baca juga: Balawista Banten pastikan pantai Selatan Banten masih aman
Berikut daerah yang diingatkan BMKG dengan status ancaman ketinggian maksimal jika tsunami terjadi:
Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter);
Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter);
Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter);
Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter);
Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).