Medan (ANTARA) - Inflasi Sumut secara kumulatif hingga Juli 2019 sudah mencapai 5,21 persen atau sudah di atas angka sasaran atas pada tahun ini sebesar 4,5 persen.
Inflasi Sumut yang sebesar 5,21 persen itu di atas angka nasional yang masih 3,32 persen, kata .Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Kamis.
"Di Juli, Sumut kembali inflasi walau sudah turun dibanding Juni yang 1,63 persen.Di Juli, inflasi bulanan Sumut sebesar 0,88 persen," ujarnya.
Menurut dia, tingginya inflasi Sumut pada Juli karena semua.kota yang dijadikan Indeks Harga Konsumen (IHK) masih terus mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga atau sebesar 1,88 persen, Medan 0,95 persen, Pematangsiantar 0,29 persen dan Padangsidempuan 0,06 persen.
Syech Suhaimi mengakui inflasi di Sumut masih tetap didorong kenaikan harga kelompok bahan makanan seperti cabai merah dan daging ayam ras dan ikan.
Di Medan, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi terbesar yakni 3,29 persen.
"TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah ) Sumut harus semakin kerja keras, inflasi harus diatasi," katanya.
Pengamat Ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan inflasi di Sumut diyakini masih terus naik. Prediksi inflasi naik lagi karena ada Idul Adha dan Natal dan Tahun Baru dimana kelompok bahan makanan dan tarif angkutan akan naik.
Menurut dia, kenaikan harga kelompok bahan makanan di Sumut dinilai dampak distribusi yang masih terganggu.
"Masalah distribusi bahan makanan yang harus diatasi TPID," katanya.
Wahyu yang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan dengan kondisi saat ini, inflasi Sumut di 2019 diyakini di atas target atau sasaran 2019 yang sebesar 3,5 plus minus satu persen.
"Inflasi yang tinggi bisa menghambat pertumbuhan ekonomi sehingga inflasi harus dikendalikan," katanya.
Baca juga: Bulog Sumut perkuat stok bahan pokok bantu tekan inflasi yang tinggi
Baca juga: TPID jalankan tujuh langkah tekan inflasi di Sumut
Baca juga: Inflasi Sumut pada Juni 2019 kembali di atas angka nasional