Jakarta (ANTARA) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan lokasi ibu kota baru yang kini telah mengerucut pada beberapa nama.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Presiden akan mengumumkan lokasi persis (Ibu kota baru)," ujar Bambang usai diskusi bertajuk "Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat," di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu.
Adapun nama-nama lokasi yang gencar berhembus akan dijadikan ibu kota negara yakni Bukit Soeharto Kalimatan Timur, Gunung Mas di Kalimantan Tengah, dan Kawasan Segitiga di Kalimantan Tengah.
Menurutnya, saat ini pemerintah terus melakukan kajian-kajian perihal penentuan lokasi ibu kota. Ujung tombak penentuan tetap menunggu keputusan presiden.
Dalam pembangunannya, pemerintah mengestimasi biaya memindahkan ibu kota dari Jakarta memakan anggaran sebesar Rp466 triliun. Namun skema pembiayaan akan menggunakan sistem Public Private Partnership (PPP) atau melibatkan kolaborasi antara swasta dan BUMN.
Baca juga: Pemerintah fokus tiga hal sebelum memindahkan ibu kota
"Pembiayaan APBN tidak akan mencapai Rp30 triliun," kata dia.
Sementara alasan pemilihan ibu kota baru di Kalimantan karena dinilai secara geografis lokasinya sangat strategis dan berada di tengah Indonesia.
Tak hanya itu, posisinya yang berada di tengah-tengah dianggap akan meminimalisir ketimpangan di luar Pulau Jawa. Kemudian alasan lain, karena tersedia lahan luas, bebas dari resiko bencana gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi.
"Kami tidak bisa menghilangkan ketimpangan tapi kami bisa meminimalisir itu agar tidak terjadi Jawa sentris," kata dia.