Samosir (ANTARA) - Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia dari Udara, Rimba dan Laut URaL SMA Negeri 28 Jakarta melakukan ekspedisi dengan menelusuri perairan kawasan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 2-9 Juli 2019.
Tim Kayak URaL menurunkan 6 atlit terdiri atas 4 pria dan 2 perempuan bersama 4 tim Sosiologi Pedesaan dan 2 suport seluruhnya merupakan pelajar dari SMA Negeri 28 Jakarta.
Kegiatan ini, mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT).
Pembina URaL SMA Negeri 28 Jakarta, Nila Kusumawardhi, mengatakan untuk melakukan ekspedisi Danau Toba dengan sampan kayak ini timnya melakukan persiapan ekstra dengan menggelar latihan terlebih dahulu di danau buatan di Jati Jajaran dan Pantai Mutiara, Depok.
Baca juga: Untuk taklukkan Danau Toba, Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia kuak proses latihan
"Sekali latihan bisa 15 kilometer. Kemudian, untuk safety diri sendiri secara tim, ada latihan berdampingan untuk 2 kayak," ucap Nila kepada wartawan di Kabupaten Samosir, Sabtu (6/7) sore.
Dengan persiapan itu, Nila mengungkapkan Tim Kayak URaL SMA Negeri 28 Jakarta mampu memecahkan rekor MURI dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sejauh 135 kilometer.
"Tujuan kita menggelar ekspedisi ini di Danau Toba untuk memecahkan rekor di Indonesia maupun dunia dan meraih MURI," ucap wanita yang sekaligus Alumni dari SMA Negeri 28 Jakarta itu.
Selain itu, ia mengatakan tim URaL juga mempromosikan keindahan Danau Vulkanik Terbesar di dunia. Kemudian, mengampanyekan safety pelayaran dan memberikan pengalaman baru dengan berolahraga kayak di Danau Toba.
"Sejauh ini, ombak Danau Toba bersahabat ya. Ada rute-rute pengawal penuh, karena terbuka. Dimaksud terbuka perairannya luas, jadi perlu safety dengan pengawalan kapal," jelas Nila.
Nila menjelaskan saat melakukan ekspedisi tersebut, mereka mengutama keselamatan dengan melihat kondisi cuaca dan tinggi ombak. Aktivitas setiap harinya dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
"Kita disiplin menghindari ombak tinggi, sore sudah stop. Antisipasi cuaca, lihat kondisi air dan kita kordinasi dengan Basarnas. Kawalan kapal kita siap," sebut Nila.
Ia menambahkan ekspedisi ini juga memperkenal kayak sebagai olahraga petualang alternatif. "Selama ini, orang kenal hutan, gunung dan pajak tebing. Kan Indonesia 2/3 air kenapa tidak kita kembangkan. Kemudian, Danau Toba destinasi unggulan yang harus kita ekspedisi," pungkasnya.