Medan (ANTARA) - Harapan Kota Tanjungbalai meraih medali emas dalam event Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara dari cabang olahraga (Cabor) Pencak Silat pupus karena lima atlet yang bertarung dalam laga final hanya mendapat medali perak dan perunggu, Rabu (26/6).
Ketua Kontingen Kota Tanjungbalai, Abdurrahman mengatakan, dalam "pertarungan" di gelang II Gedung Serba Guna, Jalan William Iskandar, Medan, lima pesilat kontingen Kota Tanjungbalai hanya mampu meraih medali perak dan perungggu.
Ke -lima pesilat tersebut yaitu, Riki Cahyan dan A.Munif kategori ganda putra meraih medali perak. Kategori ganda putri, pesilat Wildayani Kharisma dan Khoirani mendapat medali perunggu.
Sedangkan dipertaurungan Kelas A putra, pesilat Syahrial Siagian dan pertarungan Kelas A Putri, pesilat Khoirani, masing-masing meraih medali perunggu.
"Meraih emas dalam Porprov Sumut 2019 dari Cabor Pencak Silat adalah impian kami, namun gagal karena pesilat hanya meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu untuk Kota Tanjungbalai," kata Abdurrahman didampingi Ketua IPSI Kota Tanjungbalai, Legimin Lubis.
Abdurahman menambahkan, dari Cabor Tinju, petinju Wahyudi kelas 75 kg putra meraih perunggu, dan petinju Sumarni kelas 54 kg putri juga meraih perunggu.
"Dengan demikian, dari cabor gulat, karate, silat dan tinju, untuk sementara kontingan Kota Tanjungbalai baru meraih 2 medali perak dan 7 medali perunggu. Semoga dari cabor Atletik yang bertanding besok kita bisa meraih emas," ujar Abdurrahman.