Langkat (ANTARA) - Beberapa atlet disabilitas Kabupaten Langkat yang mengikuti Pekan Paralympic Provinsi Sumatera Utara, tidak mendapatkan perhatian apapun dari pemerintah daerah setempat, sehingga mereka harus berangkat mengikuti kegiatan itu dengan biaya sendiri-sendiri.
Hal itu disampaikan Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Langkat Ahmad Drani, di Stabat, Jumat.
"Kami benar-benar merasa prihatin penyandang disabilitas di Langkat ini benar-benar diabaikan," ujarnya.
Ahmad Drani menyampaikan ini juga salah satu bentuk pengabaian terhadap Undang-undang yang dilakukan, sehingga penelantaran dan pengabaian terhadap atlet penyandang disabilitas dibiarkan begitu saja berangkat mengikuti kejuaraan tanpa perhatian.
Ia menyebutkan PPDI yang menaungi Nasional Paralympic Comitte (NPC) yang diketuai oleh Eriyadi, coba memohon bantuan keberangkatan para atlet penyandang disabilitas ini ke Pemkab Langkat untuk melakukan audensi kepada Bupati.
"Surat sudah jauh-jauh hari dilayangkan, namun hingga waktu keberangkatan jawaban yang diterima surat masih didisposisikan, " katanya.
Begitu juga dengan Dinas Pemuda dan Olahraga yang terkesan membiarkan kami begitu saja, sehingga akhirnya kami harus berangkat dengan biaya sendiri, tanpa ada perlengkapan yang memadai.
"Walaupun demikian kami tertekad dalam pertandingan ini kami akan mencoba mengharumkan nama Langkat, walaupun keberangkatan kami tidak menjadi perhatian dari pemerintah setempat," ungkapnya.
Atlet disabilitas Langkat ikuti Peparprov Sumut biaya sendiri
Jumat, 3 Mei 2019 7:28 WIB 2100